Foto Rambut Arung Palakka hingga Pusaka Kerajaan Bone di Arajang Rujab Bupati

Potongan rambut mendiang Raja Bone ke XV La Tenritatta Arung Palakka Daeng Serang Malampe'e Gemme'na yang disimpan dalam sebuah lemari di Museum Arajang Rujab Bupati Bone. Potongan rambut ini diyakini memanjang setiap tahun. (Agung Pramono/detikSulsel)

Berbagai senjata pusaka peninggalan Raja Bone juga tersimpan di Arajang. Diantaranya adalah pedang Latea Riduni, keris Lamakkawa, Alameng Tata Rapeng, dan tombak yang bernama La Salaga.  (Agung Pramono/detikSulsel)

Keris Lamakkawa peninggalan yang dapat membunuh layaknya racun. Keris ini dapat membunuh musuhnya dalam waktu 15 menit hanya dengan sebuah goresan. (Agung Pramono/detikSulsel)

Semua benda pusaka kerajaan tersebut dianggap sakral. Senjata-senjata tersebut diyakini sangat sakti dan memiliki kekuatan mistis. (Agung Pramono/detikSulsel)

Benda pusaka dikeluarkan dari Arajang hanya pada momen Hari Jadi Bone untuk acara mattompang arajang, yaitu tradisi membersihkan benda pusaka. (Agung Pramono/detikSulsel)

Potongan rambut mendiang Raja Bone ke XV La Tenritatta Arung Palakka Daeng Serang Malampee Gemmena yang disimpan dalam sebuah lemari di Museum Arajang Rujab Bupati Bone. Potongan rambut ini diyakini memanjang setiap tahun. (Agung Pramono/detikSulsel)
Berbagai senjata pusaka peninggalan Raja Bone juga tersimpan di Arajang. Diantaranya adalah pedang Latea Riduni, keris Lamakkawa, Alameng Tata Rapeng, dan tombak yang bernama La Salaga.  (Agung Pramono/detikSulsel)
Keris Lamakkawa peninggalan yang dapat membunuh layaknya racun. Keris ini dapat membunuh musuhnya dalam waktu 15 menit hanya dengan sebuah goresan. (Agung Pramono/detikSulsel)
Semua benda pusaka kerajaan tersebut dianggap sakral. Senjata-senjata tersebut diyakini sangat sakti dan memiliki kekuatan mistis. (Agung Pramono/detikSulsel)
Benda pusaka dikeluarkan dari Arajang hanya pada momen Hari Jadi Bone untuk acara mattompang arajang, yaitu tradisi membersihkan benda pusaka. (Agung Pramono/detikSulsel)