Potret Ngeri Siswa SD Lewati Jembatan Reyot di Toraja Demi Bisa ke Sekolah

Jembatan reyot ini terletak di Kelurahan Malimbong, Kecamatan Malimbong Balepe', Tana Toraja. Jembatan ini merupakan akses warga dari Kelurahan Malimbong menuju Desa Talion Sarapeang, atau sebaliknya. (Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel).
Jembatan ini menuai sorotan karena kondisi bambu sebagai bahan utama sudah tampak reyot. Di lain sisi, siswa SD terpaksa melaluinya demi bisa ke sekolah menuntut ilmu. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Seorang siswi SD, Meisya mengaku sengaja melewati jembatan reyot ini karena merupakan akses satu-satunya ke sekolah. Dia juga mengaku sudah tak takut lagi karena sudah bisa melintas di jembatan ini. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Tampak para siswa SD menyeberangi jembatan bersama-sama. Beberapa di antara mereka saling berpegang tangan karena tak ada batas pengaman di sisi kanan dan kiri jembatan. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Jembatan ini tak hanya dilintasi dengan berjalan kaki. Sejumlah warga juga kerap menyeberangi jembatan dengan menggunakan sepeda motor. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Dikatakan warga bahwa tak jarang jembatan ini hanyut terbawa arus jika air sungai sedang naik. Jika itu terjadi, mau tak mau warga terpaksa bergotong royong untuk membangun kembali jembatan dengan alat dan bahan seadanya. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Jembatan reyot ini terletak di Kelurahan Malimbong, Kecamatan Malimbong Balepe, Tana Toraja. Jembatan ini merupakan akses warga dari Kelurahan Malimbong menuju Desa Talion Sarapeang, atau sebaliknya. (Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel).
Jembatan ini menuai sorotan karena kondisi bambu sebagai bahan utama sudah tampak reyot. Di lain sisi, siswa SD terpaksa melaluinya demi bisa ke sekolah menuntut ilmu. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Seorang siswi SD, Meisya mengaku sengaja melewati jembatan reyot ini karena merupakan akses satu-satunya ke sekolah. Dia juga mengaku sudah tak takut lagi karena sudah bisa melintas di jembatan ini. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Tampak para siswa SD menyeberangi jembatan bersama-sama. Beberapa di antara mereka saling berpegang tangan karena tak ada batas pengaman di sisi kanan dan kiri jembatan. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Jembatan ini tak hanya dilintasi dengan berjalan kaki. Sejumlah warga juga kerap menyeberangi jembatan dengan menggunakan sepeda motor. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Dikatakan warga bahwa tak jarang jembatan ini hanyut terbawa arus jika air sungai sedang naik. Jika itu terjadi, mau tak mau warga terpaksa bergotong royong untuk membangun kembali jembatan dengan alat dan bahan seadanya. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel.