Mengenal Sosok KS Tubun, Pahlawan asal Maluku yang Gugur saat G30S PKI

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 30 Sep 2022 15:14 WIB
Karel Sadsuitubun (Foto: Mustiana Lestari)
Makassar -

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Sadsuitubun atau KS Tubun merupakan pahlawan nasional asal Maluku yang gugur dalam peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September atau G30S PKI pada tahun 1965. KS Tubun tewas tertembak saat pemberontak menyerbu rumah Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena.

Dilansir dari laman resmi Tribratanews Kepulauan Riau, saat pemberontakan terjadi, KS Tubun menjabat sebagai seorang polisi dengan pangkat Agen Polisi Kelas Dua (sekarang disebut Bhayangkara Dua Polisi). KS Tubun merupakan pahlawan revolusi pertama dari Polri yang kini namanya diabadikan menjadi nama kapal perang hingga nama jalan.

Dikisahkan, pada tanggal 30 September 1965, KS Tubun mendapat tugas piket untuk menjaga rumah Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena. Saat itu, baik KS Tubun maupun Leimena sebenarnya bukan sasaran pasukan G30S PKI.


Tujuan pasukan pemberontak tersebut adalah menculik Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution selaku ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara ke-2 dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia. Karena letak rumah Leimena berada tepat di sebelah kediaman Jenderal Nasution, maka pasukan G30S PKI juga melumpuhkan penjagaan di kediaman Leimena untuk melancarkan aksi penculikan terhadap Jenderal Nasution.

Sejumlah pasukan G30S PKI pun melancarkan serangan di rumah Leimena. Dalam situasi genting tersebut, KS Tubun sempat mencoba memberikan perlawanan, namun dia tewas tertembak karena perlawanan yang tidak seimbang antara dirinya dengan pasukan G30S PKI.

KS Tubun wafat di usianya yang ke 37 tahun dalam pengabdiannya sebagai Bhayangkara Negara. Atas jasanya itu, KS Tubun diberikan kenaikan pangkat secara anumerta menjadi Ajun Inspektur Kelas Dua, serta diberikan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia oleh pemerintah.

Mengenal Sosok Karel Sadsuitubun

Dikutip dari buku yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1985 berjudul "Karel Sadsuitubun", Karel Sadsuitubun atau KS Tubun dilahirkan di Rumadian (Tual) Maluku Tenggara pada tanggal 14 Oktober 1928. Saat kecil, KS Tubun biasa dipanggil Kace.

KS Tubun merupakan putra dari Primus Sadsuitubun yang dikenal oleh rakyat Rumadian Debut (Maluku Tenggara) sebagai seorang yang taat kepada agama Kristen-Katolik. Sedangkan, ibunya meninggal dunia saat KS Tubun berusia tujuh tahun.

Disebutkan KS Tubun mempunyai 3 orang saudara kandung yang terdiri dari seorang laki-laki dan dua orang perempuan. Saudara laki-lakinya bernama Efraim Sadsuitubun, kini masih hidup dan berada di Negeri Belanda (eks KNIL).

Sementara dua saudara perempuannya bernama Nyonya Oh Suiwutun Sadsuitubun (dikenal dengan panggilan Nyora) dan Nyonya Magdalena Ohuiwutun/Sadsuitubun (dikenal dengan panggilan Mada). Keduanya masih hidup hingga kini dan menetap di Debut, Maluku Tenggara.

Selanjutnya, masa kecil KS Tubun...



Simak Video "Video Kakek 74 Tahun Tewas Tenggelam saat Mandi di Pantai Kurenai Gorontalo"

(urw/alk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork