Harapan Pembentukan Kepulauan Buton usai Jokowi Dapat Gelar 'La Ode Muhammad'

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Rabu, 28 Sep 2022 06:25 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: ANTARA FOTO/JOJON)
Makassar -

Kesultanan Buton memberikan gelar adat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Nusantara. Tersimpan harapan besar masyarakat Buton untuk pembentukan Provinsi Kepulauan Buton seusai Jokowi mendapat gelar adat tersebut.

Dijelaskan oleh Dewan Pakar Kerukunan Keluarga Indonesia Buton Dr Tasrifin Tahara, makna secara keseluruhan dari gelar yang diberikan kepada presiden Jokowi adalah pemimpin laki-laki yang mampu menyatukan Nusantara. Sebagai pemimpin dari Indonesia, Jokowi dinilai mampu mengapresiasi seluruh suku-suku yang ada di Nusantara.

Tasrifin menjelaskan, dari makna gelar tersebut juga tersimpan harapan besar masyarakat Buton agar dibentuknya Provinsi Kepulauan Buton. Sebagaimana harapan ini telah digaungkan oleh masyarakat Buton selama puluhan tahun.


"Harapannya sebenarnya pembentukan provinsi kepulauan Buton itu sebagai harapan terbesar yang sudah puluhan tahun digaungkan," jelas Tasrfin kepada detikSulsel, Selasa (27/9/2022).

Menurutnya, gelar adat tertinggi yang disematkan kepada Presiden Jokowi merupakan bentuk pengharapan yang besar dari masyarakat Buton.

"Karena entitas itu yang bisa menyatukan kami secara kultural. Itu harapan paling penting, karena simbolisasi gelar adat tertinggi yang diberikan kepada Jokowi itu adalah bagian dari pengharapan masyarakat Buton atas terbentuknya Provinsi Kepulauan Buton," imbuhnya.

Jokowi Diberi Gelar Adat 'La Ode Muhammad' karena Dinilai Adil

Tasrifin menilai, Kesultanan Buton memberi gelar adat La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Nusantara kepada Presiden Jokowi karena dinilai adil terhadap semua suku di Indonesia.

"Saat ini Jokowi itu mampu memimpin di Indonesia, khususnya dalam konsep Nusantara secara adil, tidak membeda-bedakan satu sama lain sehingga semua suku-suku atau wilayah dalam nusantara merasa punya andil bagian dari NKRI," ujar Tasrifin.

Ia menjelaskan gelar La Ode merupakan penghargaan kepada pemimpin di dalam struktur masyarakat Buton. Sehingga dengan pemberian gelar La Ode kepada Jokowi merupakan sebuah penghargaan atas jasa-jasanya sebagai pemimpin Indonesia.

"Dengan melekat La Ode itu, suatu penghargaan khusus kepada pemimpin-pemimpin atau yang punya andil atau jasa di negeri ini," lanjutnya.

Kemudian, karena menggunakan terminologi Nusantara dalam gelar tersebut, maka hal ini terlihat bagaimana ruang kultural yang diberikan Jokowi kepada masyarakat Buton. Tasrifin mencontohkan beberapa jasa Jokowi yang membuatnya menyandang gelar dari Kesultanan Buton.

Misalnya, pada tahun 2019 Sultan Buton ke 20 dan ke 23 yakni Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Selain itu, pada HUT ke-77 RI, Presiden Jokowi menghadiri upacara di Istana Negara menggunakan baju adat Buton, Dolomani.

"Itu sebagai simbolisasi pemerintahan yang merakyat, yang merepresentasikan masyarakat Buton terhadap posisinya dalam wilayah NKRI," kata Tasrifin.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video: Petani di Buton Selatan Tewas Dililit Ular Piton 7 Meter"


(alk/urw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork