Nelayan Pulau Lancang, Hendrik Mulyadi, menceritakan detik-detik saat ia menyaksikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh. Dia melihat ombak cukup tinggi saat itu.
Satgas Pramuka Peduli turut membantu Basarnas mengevakuasi korban Sriwijaya Air SJ182. Ada dua penyelam yang turut membantu proses pencarian pesawat tersebut.
"Pada saatnya kami segera menyelesaikan santunan kepada korban dalam hal ini sudah dinyatakan resmi oleh pemerintah," kata Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo.
Tepat 19 tahun lalu, 16 Januari 2002, pesawat Garuda Indonesia GA421 melakukan pendaratan darurat di Bengawan Solo, Desa Serenan, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.
KRI Teluk Gilimanuk-531 tiba di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. KRI tersebut membawa puluhan penyelam.