Syaiful Rosi Abdillah, 13, kehilangan kaki akibat musibah di ponpes. Meski begitu, ia bertekad kembali mondok di Al-Khoziny dan berharap dukungan lingkungan.
Kematian anak-anak Ghulam dan Nazo menjadi bukti nyata dari gelombang kematian di Afghanistan, negara yang tingkat gizi buruknya mencapai rekor tertinggi.