Jakarta - Kota Varosha, Siprus kini dikenal sebagai kota mati setelah adanya pertikaian dua etnis di negara tersebut. Meski kembali dibuka, penampakannya tetap sepi.
Jejak Hidup di Kota Mati
Potret Kota Varosha, Surga Tepi Pantai yang Kini Terbengkalai Bak Kota Mati
Kota Varosha merupakan pusat wisata terkenal di Siprus karena kota ini berada di tepi pantai dengan pemandangan yang indah. Kota ini sampai dijuluki sebagai surga di Laut Mediterania. Saking indahnya tempat ini, banyak elite dari Eropa dan selebriti dunia seperti Marilyn Monroe dan Elizabeth Taylor berlibur ke sini. Foto: via Cyprus Mail
Semuanya hancur setelah masyarakat Siprus Yunani bergerak menginginkan Pulau Siprus bergabung dengan kedaulatan Yunani. Hal ini terjadi setelah Pulau Siprus merdeka dari penjajahan Inggris pada 1960. Foto: IHA Photo via Daily Sabah
Ide ini ditolak keras oleh etnis lainnya, yakni Siprus Turki yang masih berada di bawah perlindungan pemerintahan Turki. Perpecahan pun terjadi, Turki mengirimkan militernya ke kota tersebut pada 1974. Foto: (iStock)
Warga Kota Varosha pun pergi mengungsi dengan membawa barang seadanya ketika mendengar bahwa kota harus dikosongkan karena militer Turki datang ke kota mereka. Mereka tidak menyangka mereka harus terusir sampai 51 tahun. Foto: Nedim Enginsoy/AP/picture-alliance
Siprus sekarang terbagi menjadi 2 wilayah kekuasaan berbeda. Siprus Utara dikuasai oleh Turki dan Siprus Selatan oleh etnis Yunani. Konflik ini sampai menyita perhatian PBB yang hingga saat ini masih berusaha untuk menengahi dua kepentingan kedua etnis tersebut. Sebab,Β Siprus Yunani menginginkan persatuan federal dua zona etnis. Sementara, Siprus Turki menginginkan pengakuan atas wilayah utara untuk memisahkan diri. Foto: (Getty Images/iStockphoto)
Kota Varosha berada di antara Famagusta, kota terbesar ketiga di Siprus Utara dan Deryneia di selatan. Kondisi Kota Varosha benar-benar tidak terurus. Warga luar bahkan dilarang memotret kawasan tersebut.Β Menurut laporan BBC, apabila ada yang melanggar, militer Turki berhak mengambil tindakan keras, yakni hukuman mati. Foto: AFP via BBC
Kota Varosha yang sudah diduduki Turki tersebut sempat dibuka untuk wisatawan pada 2017 dan 2020 lalu, tetapi hal tersebut tidak bisa mengubah kondisi Kota Varosha yang sudah seperti kota mati. Foto: Getty Images/iStockphoto/trabantos











































