Kolong Jembatan Jadi Tempat Berlindung Pemulung di Jakarta

Banyak orang datang ke Jakarta untuk mengadu nasib, tetapi tak semuanya beruntung. Salah satunya adalah Wendi, seorang pemulung yang bertahan hidup di kolong Jembatan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Sudah tiga tahun Wendi tinggal di kolong jembatan tersebut. Ia tidur di atas karpet tipis, di bawah rangka baja berkarat, bersebelahan dengan karung-karung botol bekas hasil pungutannya dari jalanan dan Kali Ciliwung yang keruh dan bau.
Untuk mandi dan mencuci pakaian, Wendi menggunakan air Kali Ciliwung. Untuk minum dan memasak nasi ia membeli air mineral di warung.
Setiap hari ia mengumpulkan 3-4 karung botol bekas yang dijual Rp 20.000 per karung. Uang yang dihasilkan cukup untuk makan, kopi, dan rokok.
Meski hidup serba kekurangan dan harus mencium bau tak sedap setiap hari, Wendi bersyukur bisa tinggal di kolong jembatan karena merasa lebih aman daripada tidur di emperan toko yang rawan ditertibkan Satpol PP.