Wajah Semringah Tukang Sapu di Prabumulih dapat Rumah Gratis dari Pemerintah

Ini potret wajah semringah dari para tukang sapu jalanan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, yang menerima rumah gratis.
Pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sektor informal terus menjadi fokus perhatian pemerintah pusat dan daerah dalam membantu mereka tinggal di hunian layak. Salah satunya adalah membangun kompleks perumahan gratis bagi para tukang sapu jalanan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan lengkap dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) berupa jalan lingkungan cor beton.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera V Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Johnny Rahman didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan, Yustin Patria Primordia menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Kota Prabumulih untuk mendorong tersedianya hunian layak untuk kelompok masyarakat yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan yang dikoordinir oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Prabumulih. Hal itu dilaksanakan melalui pembangunan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) pendukungnya.
Sebagai informasi, Balai P2P Sumatera V Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bekerjasama dengan Pemerintah Kota Prabumulih telah menyelesaikan pembangunan rumah untuk para tukang sapu jalan yang berlokasi di Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih. Sebanyak 223 unit rumah masyarakat dibangun secara bertahap sejak 2020 dan sudah dihuni oleh para tukang sapu jalanan beserta keluarganya. Kini pemerintah juga melengkapi kompleks perumahan tersebut dengan menyelesaikan pembangunan jalan lingkungan dengan cor beton dengan spesifikasi Beton K-300 dengan ketebalan 15 cm yang kuat dan berkualitas sehingga lingkungan lebih rapi dan nyaman.
Salah seorang penerima bantuan rumah, Mardiyah menjelaskan, dirinya bekerja sehari-hari sebagai tukang sapu jalan di kawasan Pasar Kota Prabumulih. Penghasilan yang diperoleh dirinya beserta rekan kerjanya yang pas - pasan membuat mereka lebih memilih mengontrak rumah seadanya. Jam kerja mereka sebagai penyapu jalan adalah tiga shift dan memiliki tugas di sejumlah wilayah di Kota Prabumulih. Penghasilan mereka per bulan hanya Rp. 1,4 juta sehingga kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun demikian, kini kehidupan mereka berubah setelah pemerintah melaksanakan program rumah gratis yang merupakan hasil kolaborasi pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Prabumulih. Banyak tukang sapu yang kini bekerja lebih giat dan semangat karena bisa memiliki rumah yang nyaman.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Prabumulih, Erwin Firmanza menyatakan, rumah yang dibangun dan telah dihuni oleh masyarakat adalah tipe 36 dengan luas kavling 120 meter persegi. Tanahnya disediakan oleh Pemerintah Kota Prabumulih sedangkan rumah dan PSU nya dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.