Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan membangun rumah pengganti untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh. Pembangunan akan dilakukan usai tanggap darurat bencana selesai.
Pada Kamis (4/12) sebanyak empat tim diterjunkan ke Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, dan Aceh Utara untuk memastikan percepatan penanganan sekaligus mempersiapkan fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Langkah ini dilakukan paralel dengan proses tanggap darurat agar tidak ada kekosongan waktu ketika masa rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.
Direktur Jendral Perumahan Perdesaan Kementerian PKP, Imran, menegaskan bahwa mitigasi pascabencana harus mulai dilakukan sejak dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing pemkab dan pemkot perlu segera menyiapkan lahan relokasi yang aman sebagai lokasi pembangunan rumah pengganti. Setelah masa tanggap darurat selesai, masyarakat yang kehilangan rumah dapat segera menempati hunian baru," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip dari situs resmi Kementerian PKP, Minggu (7/12/2025).
Nantinya, Kementerian PKP akan membangun rumah tipe 36 dengan luas lahan minimal 60 meter persegi. Rumah itu dibangun dengan desain Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) karena lebih cepat, kuat, dan efisien. Rumah juga akan dilengkapi dengan fasilitas umum untuk mendukung aktivitas sosial masyarakat di lokasi.
Dari hasil pendataan awal, di Kabupaten Pidie ada 81 rumah yang hilang, tiga unit rumah rusak ringan, 41 rumah rusak sedang, dan 14.371 rumah rusak berat, termasuk rumah yang terdampak aliran sungai yang masih dalam proses identifikasi. Pemerintah Kabupaten Pidie telah menyiapkan lahan relokasi seluas sekitar satu hektare di Desa Blang Pandak, Kecamatan Tangse, sebagai lokasi pembangunan rumah pengganti.
Sementara itu, di Kabupaten Pidie Jaya terdata 114 rumah hilang, 789 rumah rusak ringan, 453 rumah rusak sedang, dan 9.174 rumah rusak berat. Pemerintah kabupaten setempat telah menyediakan lahan relokasi seluas 11 hektare dengan status aset daerah.
Pendataan di Kabupaten Aceh Utara menunjukkan adanya 10.594 unit rumah rusak ringan, 4.989 unit rusak sedang, dan 11.519 unit rusak berat, sementara data rumah hilang masih dalam proses verifikasi. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah menyiapkan lahan aset pemerintah daerah seluas 7.500 meter persegi untuk relokasi.
Sementara itu, di Kabupaten Bireuen tercatat 1.663 rumah rusak ringan dan 1.665 rumah rusak sedang. Untuk proses penyiapan lokasi relokasi masih terus dikoordinasikan.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/ilf)











































