Rumah di daerah puncak dan perbukitan kebanyakan dibangun di lahan yang miring. Membangun rumah di lahan miring atau berada di jalur menanjak tidak bisa dilakukan dengan pendekatan konstruksi biasa.

Kondisi kontur tanah yang tidak stabil, risiko pergeseran tanah, serta kebutuhan fondasi yang berbeda membuat proses pembangunan di lahan seperti ini membutuhkan perhatian ekstra. Tahap persiapan menjadi kunci utama agar bangunan aman dan layak dihuni dalam jangka panjang.

Selain itu, rumah di lahan miring juga membutuhkan strategi desain yang berbeda dari rumah di lahan datar. Keterbatasan ruang dalam pembangunan dan keahlian dalam mengatur tata ruang menjadi tantangan tersendiri. Pemilihan bentuk dan model rumah, hingga penggunaan struktur penahan tanah juga menjadi faktor penting yang bisa menentukan efisiensi biaya.

Kontraktor Rebwild Construction, Wildan, menjelaskan berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan pemilik lahan sebelum memulai pembangunan, mulai dari tahap pra-konstruksi hingga strategi desain yang aman dan efisien.

Stabilitas Tanah dan Fondasi dalam Pembangunan

Tantangan dalam membangun rumah di lahan miring tentunya berbeda dari sekadar membangun di lahan yang datar. Fokus utamanya adalah dengan memastikan tanah agar tetap stabil sebelum mendirikan struktur bangunan.

Wildan menjelaskan, dalam menentukan tingkat kemiringan yang aman untuk dibangun, harus diawali dengan pengujian terhadap tanah. Hal itu ditujukan guna mengetahui sudut kemiringan lereng dan potensi pergerakan tanah.

"Perlu pengecekan tanah karena ada sudut kemiringan lereng. Perlu pakai jasa perencana dan pengujian tanah agar mendapat hasil yang akurat," ujar Wildan saat dihubungi detikProperti, Senin (1/12/2025).

Selain itu, langkah penting lainnya adalah dengan membuat dinding penahan tanah, serta melakukan pengerjaan cut and fill, yaitu proses memindahkan tanah dari satu titik ke titik lain dalam satu area proyek untuk meratakan permukaan lahan sehingga mencapai elevasi atau ketinggian yang telah ditentukan dalam perencanaan konstruksi.

Fondasi bangunan juga perlu untuk disesuaikan dengan bentuk kontur, berbeda dengan fondasi di tanah yang datar. Fondasi pada perencanaan bangunan di lahan miring, tidak hanya berbeda bentuk dan jumlahnya, tetapi juga membutuhkan sistem penguatan yang lebih kompleks.

Dari sisi biaya, pembangunan di lahan miring cenderung lebih mahal. Hal ini karena banyak tahap perkejaan tambahan, mulai dari penguatan tanah hingga fondasi khusus. Beberapa hal yang menyerap biaya paling besar, biasanya pada bagian penahan tanah dan fondasi yang harus disesuaikan mengikuti kontur tanah.

"Iya bisa lebih mahal karena perlu ada pekerjaan dinding penahan tanah, galian dan urugan, belum lagi fondasi yang digunakan khusus," katanya.

Meskipun begitu, pemilih lahan tetap bisa menghemat dalam perencanaan membangun rumah di lahan miring yaitu dengan strategi yang tidak memaksakan seluruh lahan untuk area bangunan. Wildan mengatakan bahwa area yang tidak dijadikan lahan untuk bangunan utama bisa dimodifikasi dengan taman yang luas supaya biaya bisa berkurang.

Desain Rumah dengan Memaksimalkan Ruang

Desain rumah di lahan miring harus mempertimbangkan efisiensi ruang serta kenyamanan penghuni. Lahan miring sering terasa lebih sempit karena sebagian permukaannya menurun, sehingga luas lahan yang bisa digunakan jadi berkurang.
Wildan juga menjelaskan bahwa desain interior pada bangunan di lahan miring sebaiknya tidak terlalu menggunakan banyak sekat. Itu bertujuan agar ruang dalam bangunan terasa lebih lega.

"Jangan terlalu banyak sekat antar ruangan, hanya ruangan yang perlu privasi saja yang menggunakan sekat seperti kamar utama, kamar anak, kamar mandi. Di luar itu bisa pakai desain terbuka," tuturnya.

Untuk kebutuhan desain keseluruhan, gaya rumah di lahan miring dapat menggunakan model bertingkat. Model rumah tersebut sering menjadi pilihan paling efektif karena mengikuti bentuk lahan dan meminimalkan biaya.

Namun, desain rumah bertingkat biasanya rentan terhadap lembap karena dinding penahan lebih mudah menyerap kelembapan dari tanah yang berada di sisi yang lebih tinggi. Sehingga rumah model ini cenderung memerlukan perlindungan tambahan.

Arsitektur Rumah di Lahan Miring

Struktur rumah di lahan yang miring memiliki perlakuan berbeda, terutama pada tahap pra-fondasi. Di lahan datar, fondasi hanay dibangun secara konvensional. Namun, di lahan miring, fondasi harus menyesuaikan bentuk tanah dan dilengkapi konstruksi penahan tanah.

Perbedaan paling mencolok antara lahan datar dan miring terlihat dari cara membuat fondasi. Selain itu, pembangunan dinding penahan tanah juga menjadi faktor pembeda yang signifikan.

Wildan menekankan, bahwa setiap tahap konstruksi di kontur miring membutuhkan perencanaan ekstra. Perbedaan teknis itulah yang kemudian menjadi dasar dari sejumlah langkah penting yang harus dipersiapkan pemilik lahan sebelum memulai pembangunan.

"Pertama uji tanahnya dulu untuk mendapatkan sudut kemiringan lerengnya. Jika sudutnya berpotensi longsor, sebaiknya dibuat dinding penahan tanah yang mampu mengakomodir beban. Kedua jangan sungkan untuk meng-hire perencana yang berpengalaman untuk membuat desainnya. Ketiga jangan terlalu banyak sekat antar ruangan. Keempat pilih kontraktor yang bisa mengerjakan dilahan yang sempit dan miring karena workflownya harus baik. Kelima siapkan dana yang cukup kalau bisa lebih karena tantangan membangun rumah impian di area lahan yang sempit apalagi tanahnya miring pasti akan lebih mahal daripada lahan yang normal," pungkasnya.