Jawaban Gercep Pramono Anung Usai Komeng Curhat soal Banjir

Diketahui saat ini Komeng duduk sebagai Anggota Komite II DPD asal Jawa Barat.
"Saya Komeng dari Jabar, saya lahir dan besar di Jakarta. Tapi, pemerintah selalu menjabarkan, akhirnya saya pilih Dapil Jabar," ujar Komeng yang bikin semua tertawa.
"Alhamdulillah dan terima kasih. Saya bisa bertemu dengan kementerian yang selalu ulang tahun, Kemenhut," sambung dia, disambut tawa hadirin.
Komeng menyampaikan aspirasinya kepada Kemenhut. Dalam curhatannya kali ini, Komeng meminta perhatian khusus karena hutan di Jawa Barat berkurang.
"Ya dari Jabar sendiri sebenarnya cuma mohon perlindungan masalah deforestasi makin hilangnya hutan, lahan hutan seperti di Ciamis, hutan adat sudah hampir hilang, dan permasalahannya memang kadang-kadang di Jakarta, tapi kita selalu disalahkan," kata Komeng dalam rapat di DPD RI.
Dengan gaya khas komedian, Komeng gak lupa nyelipin guyonan soal kondisi Jakarta.
"Seperti banjir katanya datang dari Jabar. Karena Jakarta sendiri seperti Utan Kayu dan Utan Panjang sudah tidak ada. Walaupun hewan sudah masuk ke tol, seperti kijang, dan kijang itu Kijang Innova ya," celetuknya, bikin peserta rapat tertawa.
Hal ini langsung dijawab cepat Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, persoalan banjir di Jakarta memang punya banyak faktor, bukan semata-mata kiriman dari Jabar.
Baca juga: Ruben Onsu Terbaring di RS, Sakit Apa? |
"Satu karena banjir kiriman dari atas, apakah itu karena hutannya ditebang dan sebagainya-sebagainya. Terjadi kemudian kiriman ke Jakarta," jelas Pramono saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).
Faktor kedua, kata Pramono, adalah hujan lokal di Jakarta, ditambah lagi saluran air tersumbat.
"Memang ada juga banjir yang diakibatkan karena internal ataupun masyarakat Jakarta sendiri," ungkapnya.
Pramono menambahkan penyebab lain datang dari naiknya air laut alias rob. Tapi, katanya, Pemprov DKI sudah punya jurus andalan buat ngatasin kondisi itu.
"Yang terakhir karena air rob yang naik. Tetapi pengalaman kita tiga-tiganya sekarang ini relatif kalau terjadi banjir di Jakarta pasti tidak lama, karena kami mempunyai pompa 600 lebih yang selalu kita standby-kan kalau ada banjir," ujarnya.
(wes/pus)