Pelangi di Mars, Film Sci-fi Indonesia Tawarkan Visual Futuristik

Muhammad Ahsan Nurrijal
|
detikPop
Tim dan pemain Film Pelangi di Mars.
Tim dan pemain film Pelangi di Mars. Foto: Muhammad Ahsan Nurrijal/detikcom
Jakarta - Film terbaru garapan Mahakarya Pictures berjudul Pelangi di Mars membawa penonton ke tahun 2090. Saat itu digambarkan persediaan air bersih di Bumi nyaris punah.

Dengan latar dunia yang kering dan penuh konflik, film ini menyajikan kisah tentang harapan, persatuan, dan teknologi masa depan.

Sutradara Pelangi di Mars, Upie Guava, menjelaskan film ini tak hanya mengandalkan efek visual futuristik, tetapi juga mengedepankan nilai kemanusiaan yang kuat.

"Seorang anak manusia, si Pelangi ini dengan para robot yang awalnya saling berantem, saling gak akur karena perbedaan. Lantas karena keluguannya Pelangi jadi sebuah harmoni yang indah," kata Upie Guava dalam konferensi pers di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025).

Upie Guava juga menekankan pengembangan karakter dan teknologi dalam film ini dilakukan dengan serius dan penuh perhatian pada nilai intelektual properti (IP).

"Kita benar-benar pakai untuk fokus sama kreativitasnya, tentang cara yang baik, kita desain karakternya, ada story cycle-nya jadi ada nilai IP," terang Upie Guava.

Proses syuting film ini juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pemainnya. Lutesha yang memerankan Pratiwi mengerti pengalamannya dalam proses pengambilan gambar yang mengandalkan teknologi canggih.

"Jadi ini butuh fokus dan daya imajinasi tinggi karena layarnya di belakang depan kita hitam mau gak mau harus merespons dengan imajinasi," kenang Lutesha.

Sementara itu, Rio Dewanto yang memerankan karakter Banyu, mengapresiasi penggunaan teknologi Extended Reality (XR) yang digunakan selama syuting.

"Dengan menggunakan XR ini sangat membantu ketika kita sedang ada disini. Dibandingkan semua green screen bingung ada dimana. Ya menyenangkan experience nya," kenang Rio Dewanto.

Pelangi di Mars diharapkan menjadi tonggak baru dalam perfilman Indonesia dengan pendekatan visual dan naratif yang berani, serta pesan mendalam tentang pentingnya persatuan di tengah perbedaan.


(ahs/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO