Pelapor Diperiksa Polisi Atas Dugaan Penganiyaan oleh Chandrika Chika

Chandrika Chika terlibat kasus dugaan penganiayaan. Pelapor berinisial YB hari ini, Jumat (20/12/2024) melakukan BAP di Polres Metro Jakarta Selatan.

YB ditemani oleh kuasa hukumnya, Andi Bashar, saat mendatangi kantor polisi. Dia menghabiskan sekitar 3,5 jam pemeriksaan oleh pihak berwajib.

Menurut keterangan dari Andi Bashar, kliennya ditanya sekitar 20 pertanyaan dalam proses BAP itu. Dimulai sejak pukul 10.00WIB, dia baru keluar dari ruangan sekitar 13.30WIB.

Ada beberapa hal yang ditanya pihak kepolisian kepada YB. Pertama tentu soal dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh selebgram Chandrika Chika.

Dalam berita sebelumnya dijelaskan dugaan penganiayaan itu terjadi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada pukul 4.30WIB pada Kamis (19/12/2024). Di hari yang sama YB langsung melakukan visum dan membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Tadi ditanya terkait video yang viral di media sosial. Klien kami selaku korban nggak tahu juga motif (penyerangan) apa. Tiba-tiba (Chandrika Chika) melakukan hal tersebut," terang Andi Bashar saat dihubungi detikcom.

Ada rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian beredar juga. YB dimintai keterangannya mengenai hal tersebut termasuk kemungkinan saksi mata.

"Ditanya terkait CCTV, siapa yang melihat, apa yang dilakukan," lanjutnya.

Saat ini Polres Metro Jakarta Selatan sudah memegang bukti hasil visum yang diserahkan oleh Andi Bashar dan YB. Sementara itu pihak Chandrika Chika masih belum memberikan keterangan atau klarifikasi terkait masalah ini.

YB dan Chandrika Chika disebut tidak saling kenal. Dugaan penganiayaan terjadi lantaran kesalahpahaman saat beradu pandang di jalan.

PLH Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menjelaskan kronologi kejadiannya ditemui sehari sebelum BAP.

"Jadi pada 19 Desember 2024, ada seorang perempuan datang ke Polres Jaksel melaporkan kejadian yang menimpanya. Yang melaporkan berinisial YB, terkait penganiayaan. Terlapor CC (Chandrika Chika). Menurut pengakuan korban, dia berdiri, kemudian ada seorang perempuan berdiri menunggu kendaraan di salah satu kawasan di SCBD. Kemudian perempuan tersebut (CC) melihat, sebetulnya salah paham, itu saling melihat dan saling pandang. Kemudian YB tidak menerima dipandangi atau dilihat dan terjadilah perlakuan yang tidak baik (oleh CC). Secara fisik dia (CC) menyerang korban dengan tangan kosong. Itu keterangan dari korban," terang AKP Nurma Dewi.