Homayoun Ershadi, Bintang The Kite Runner Meninggal pada Usia 78 Tahun

Asep Syaifullah
|
detikPop
Hemayoun Ershadi
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Dunia sinema internasional berduka atas kepergian aktor senior Iran, Homayoun Ershadi, yang wafat pada 11 November 2025 di usia 78 tahun, setelah berjuang melawan penyakit kanker (via Tehran Times pada 12 November).

Ershadi dikenal luas sebagai salah satu wajah Iran yang paling dihormati di kancah perfilman global, berkat perjalanan kariernya yang unik dan peran-peran ikoniknya di film-film arthouse dan blockbuster Hollywood.

Kehidupan Ershadi sendiri adalah sebuah kisah yang dramatis. Ia memulai kariernya bukan sebagai aktor, melainkan sebagai arsitek ulusan Ca' Foscari University of Venice, Italia, yang telah berpraktik selama seperempat abad di Iran.

Karier akting Ershadi dimulai dengan cara yang hampir sinematik dan luar biasa, menjadikannya salah satu kasus non-aktor paling sukses dalam sejarah perfilman.

Ershadi ditemukan secara kebetulan oleh sutradara legendaris Iran, Abbas Kiarostami, saat keduanya terjebak macet di Tehran.

Kiarostami, yang dikenal sering menggunakan non-aktor dalam karyanya, langsung menawarinya peran utama sebagai Tuan Badii dalam film filosofis Taste of Cherry (1997).

Film ini memenangkan penghargaan tertinggi, Palme d'Or, di Festival Film Cannes, seketika melambungkan nama Ershadi dari seorang arsitek menjadi aktor yang diakui dunia.

Satu dekade setelah debutnya, Ershadi mengukuhkan reputasinya di panggung global melalui peran ikonik sebagai Baba, ayah yang bermartabat namun kompleks, dalam adaptasi film Marc Forster, The Kite Runner (2007).

Peran emosional ini memperkenalkan Ershadi kepada audiens Barat dan mendapatkan apresiasi kritis yang besar. Kehadirannya yang tenang namun kuat membawanya ke berbagai produksi blockbuster Hollywood dan Eropa.

Ia membintangi film pemenang Oscar, Zero Dark Thirty (2012) karya Kathryn Bigelow, berperan sebagai Hassan Ghul. Ia juga tampil dalam drama sejarah epik Agora (2009) dan thriller spionase yang diakui kritikus, A Most Wanted Man (2014) bersama Philip Seymour Hoffman.

Ershadi sering merenungkan persamaan antara arsitektur dan akting, menyatakan keduanya membutuhkan rasa struktur, kesabaran, dan kreativitas.

Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada sinema Iran dan sinema dunia, dikenang atas kontribusinya yang melampaui batas bahasa dan genre.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO