The Map That Leads To You: Yang Muda Yang Bercinta

Film ini lebih seperti hybrid antara Before Sunrise dengan Nicholas Sparks dengan bumbu-bumbu John Green. Dan sebagai produk streaming, film ini ternyata lebih punya pesona dibandingkan dengan film sejenis.

Karakternya adalah Heather Mulgrew (Madelyn Cline yang kemarin baru saja nongol di I Know What You Did Last Summer), seorang perfeksionis yang sedang liburan di Eropa bersama kedua temannya. Heather adalah jenis orang yang merancang semua kegiatan yang akan mereka lakukan selama liburan kemudian menulis evaluasinya di ponsel.

Tapi ada sesuatu yang kurang. Bahkan ketika semua rencananya berjalan dengan mulus, Heather merasa ada yang kosong. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Jack (KJ Apa diculik dari serial Riverdale).

Jack adalah semua hal yang bertolak belakang dengan Heather. Ia impulsif, menjalani hari-harinya tanpa rencana dan mudah untuk membuat koneksi dengan orang asing. Pertemuan pertama mereka lumayan unik.

Jack meminta izin kepada Heather untuk lewat sebelum ia naik dan tidur di tempat tas. Obrolan mereka awalnya kaku tapi begitu mereka menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan-salah satunya adalah Ernest Hemingway-mereka langsung klop. Dan pertemuan ini dengan cepat akan mengubah persepsi Heather akan hidup.

Cara paling mudah untuk menikmati The Map That Leads To You adalah dengan menerima semua apa yang dipersembahkan oleh sutradara Lasse Hallström tanpa perlu banyak bertanya. Untuk ukuran seseorang yang perfeksionis, wujud Heather terlalu laid-back. Bahkan untuk ukuran anak muda yang sedang jalan-jalan, Heather tidak terlihat seperti orang yang controlling.

Jack sebagai seseorang yang jalan-jalan dengan tujuan napak tilas perjalanan kakeknya saat perang dunia juga terlihat terlalu good looking. Semua catatan ini tidak perlu dipikirkan karena The Map That Leads To You didesain untuk membuat penonton merasakan cinta anak muda sekaligus jalan-jalan ke tempat Instagramable di Eropa.

Dari pertemuan pertama mereka yang tak terlupakan, Heather dan Jack akhirnya menghabiskan waktu bersama setelah bertualang bersama. Salah satunya adalah ketika paspor temannya dicuri. Dari sini Heather memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dengan Jack sampai akhirnya ia harus kembali ke New York untuk menghadapi realita.

Apakah percintaan musim panas ini hanya sementara atau selamanya? Ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh Vera Herbert dan Les Bohem di paruh kedua film ini. Meskipun Madelyn Cline dan KJ Apa memiliki chemistry yang cukup baik-mereka tidak semengganggu aktor-aktor sejenis yang main di film seperti ini tapi film ini kurang berhasil untuk membuat cinta mereka menjadi panggung utama film ini.

Lasse Hallström memang berhasil menghadirkan visual-visual yang cantik. Sinematografer Elias M. Félix benar-benar merekam adegan-adegan anak muda berpacaran ini di lokasi beneran. Dengan cahaya matahari senja yang estetik, semua frame dalam film ini terasa seperti video liburan yang enak dilihat.

Sayangnya penyutradaraan Hallström agak berjarak. Penonton menjadi observer, bukannya hadir bersama kedua karakter utamanya. Hasil akhirnya adalah sebuah kisah cinta yang terasa palsu, tidak intim. Sesuatu yang dibutuhkan film seperti ini untuk membuatnya menjadi enak ditonton.

Bagian terbaik dalam The Map That Leads To You justru ketika Heather ngobrol dengan ayahnya, Greg (Josh Lucas), di Texas. Heather dan Greg membicarakan masalah serius tentang rasanya ditinggalkan oleh seseorang yang mereka anggap cinta sejati mereka. Hubungan mereka terasa nyata, tidak artifisial seperti Heather dan Jack sepanjang film.

Yang juga membuat The Map That Leads To You menjadi klise adalah keputusannya untuk memberikan twist yang tidak perlu. Amat disayangkan karena The Map That Leads To You bisa menjadi diri sendirinya tanpa harus ngikut tren yang sudah basi.

The Map That Leads To You tayang di Amazon Prime
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.