Fool Me Once: Misteri Pembunuhan Berbalut Trauma Perang

Sinopsis

Fool Me Once mengisahkan kehidupan bergejolak Maya Stern Burkett, mantan pilot operasi khusus yang dihantui kematian kejam suaminya Joe dan saudara perempuannya Claire. Narasinya begitu intens mengungkap masa lalu traumatis Maya dengan masa kini yang rumit.

Serial delapan episode itu diadaptasi dari novel Harlan Coben pada 2016. Kisah dalam novel itu bertempat di New York dan New Jersey modern. Tapi di Netflix, semua persitiwa berbasis di Inggris.

Produser eksekutif Fool Me Once, Richard Fee, dari Quay Street Productions, mengatakan wilayah tersebut jadi pilihan karena kekayaan lokasi yang tersedia.

"Untuk membuat serial ini relevan dengan pemirsa global, kami tidak ingin menentukan lokasinya, jadi kami menyusun geografi kami sendiri yang sangat menyenangkan," katanya.

Review

Lima orang berseragam sekolah, masing-masing memakai topeng menyeramkan mengelilingi satu anak gak berkutik duduk terikat dengan kursi di depan api unggun. Si anak ketakutan sampai seluruh tubuhnya bergetar.

Adegan itu membawa kamu kepada masa lalu, entah siapa yang mengalami perundungan atau siapa lima tukang bully itu.

Maya Stern terpukul banget dengan meninggalnya sang suami, Joe Burkett, terlebih dia juga belum lama kehilangan sang kakak yang juga jadi korban pembunuhan. Dua persitiwa baru itu juga yang terus menambah gejolak di pikiran Maya, selain trauma perang.

Dengan berbagai kisah hidupnya, ibu dari putri balita bernama Lilly tersebut kehilangan kepercayaan. Apalagi setelah mengaku melihat sosok Joe masuk ke rumah dan menggendong Lilly.

Joe, suami yang ditembak tiga kali di depan matanya saat berada di taman, oleh dua pria pemakai motor scrambler itu ternyata masih hidup? Tentu saja semua orang gak percaya cerita itu.

Maya bergulat sendiri. Dia yakin benar sosok yang dilihatnya dalam rekaman video kamera pengawas itu adalah sang suami. Ingatannya kembali ke proses penguburan, Maya memang tak melihat secara langsung mayat Joe ketika dimasukkan ke peti mati. Dia mempercayakan semuanya kepada Judith Burkett, mertuanya yang kaya raya pemilik rumah bak istana dan dikelilingi oleh taman besar dengan belasan pegawai.

Sialnya, satu-satunya bukti video yang tersimpan dalam memory card itu raib diambil pengasuh Lilly, setelah sebelumnya mereka cekcok.

Pengasuh itu juga yang jadi sasaran pencarian Maya. Di tengah prosesnya, dia harus berurusan dengan detektif Sami Kierce yang menyelidiki kematian Joe. Ditambah dari hasil balistik, peluru yang digunakan menembak Joe ternyata cocok dengan pistol klasik koleksi Maya.

Sami Kierce kembali menemukan bukti, pistol yang sama ternyata juga yang digunakan buat menembak kakak Maya, Claire Walker, enam bulan sebelumnya. Pistol koleksi itu padahal cuma bisa diakses oleh Maya dan Joe karena disimpan dengan kunci rahasia di rumahnya.

Selama penggalian Maya buat mengungkap kematian orang-orang terdekatnya, berbagai kejanggalan muncul, terutama menyangkut keluarga Burkett. Itu juga yang bikin Fool Me Once menarik buat disaksikan, karena misteri-misteri lain justru terungkap.

Pilihan mengubah lokasi ke dataran Inggris kayaknya keputusan tepat buat Richard Fee. Suasana murung yang diangkat dalam thriller disempurnakan oleh visualnya yang khas.

Performa Michelle Keegan sebagai Maya Stern juga gak tergoyahkan. Dia meyakinkan menjadi sosok istri korban pembunuhan, gak ada celah juga saat tampil sebagai mantan tentara penderita trauma.