Janji Pihak Kim Sae Ron Kalau Kim Soo Hyun Minta Maaf

Sejak kontroversi Kim Soo Hyun soal hubungannya dengan Kim Sae Ron mencuat, aktor pemeran Queen of Tears itu belum muncul ke publik. Berbagai penampilannya di acara on air dan off air dibatalkan. Kini keluarga Kim Sae Ron menunggu kemunculan Kim Soo Hyun.

Mereka menantikan niat baik aktor kelahiran 16 Februari 1988 itu untuk muncul dan minta maaf secara terbuka. YouTuber Kim Se Ui, pemilik channel HoverLab Inc. yang sejak awal memihak Kim Sae Ron, menyatakan dia akan menyetop aksinya mengunggah video dan spill hal-hal tentang hubungan mantan pasangan itu.

Hal ini diutarakan oleh Kim Se Ui setelah konferensi pers keluarga Kim Sae Ron di Seoul pada Kamis (27/3/2025).

"Kami akan menghentikan semuanya kalau dia minta maaf," katanya.

"Karena kami tidak mau membunuh Kim Soo Hyun. Tapi kami ragu dia akan mau minta maaf," lanjut Kim Se Ui.

Rangkuman Kontroversi Kim Soo Hyun

Maret ini, Kim Soo Hyun terlibat dalam kontroversi terkait hubungannya dengan mendiang aktris Kim Sae Ron. Tuduhan muncul bahwa Kim Soo Hyun menjalin hubungan dengan Kim Sae Ron saat ia masih di bawah umur. Keluarga Kim Sae Ron mengklaim bahwa hubungan tersebut dimulai ketika Kim Sae Ron berusia 15 tahun.

Menanggapi tuduhan ini, agensi Kim Soo Hyun, Gold Medalist membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa keduanya mulai berpacaran pada musim panas 2019 hingga musim gugur 2020, setelah Kim Sae-ron mencapai usia legal.

Kontroversi ini semakin memanas setelah munculnya foto yang menunjukkan Kim Soo Hyun tampak mencium pipi Kim Sae Ron selama masa wajib militernya antara 2017 dan 2018, saat Kim Sae Ron berusia 17 atau 18 tahun.

Selain itu, sebuah pesan yang diduga berasal dari Kim Sae Ron kepada Kim Soo Hyun, di mana ia tampak memohon untuk tidak dituntut atas utang yang belum dibayar, makin menambah panas kontroversi.

Akibat kontroversi ini, beberapa merek ternama seperti Prada dan Dinto memutuskan hubungan kerja sama dengan Kim Soo-hyun. Prada mengonfirmasi bahwa kolaborasi mereka berakhir secara mutual tanpa memberikan rincian lebih lanjut, sementara Dinto menyebut adanya alasan substansial yang membuat kelanjutan kontrak iklan menjadi tidak layak.