Tari Maranggi Hidupkan Suasana West Java Festival 2025

Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Pertunjukan dibalut drama musikal yang menampilkan pedagang sate maranggi mengajarkan gerakan tari kepada penari pria dan wanita.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Ornamen panggung menghadirkan pikulan sate lengkap dengan pembakaran yang mengepul.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Peran tukang sate dimainkan Prayoga Andrianto Putra, yang turut mengarahkan koreografi hingga para penari tampil kompak.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Penari perempuan berkebaya ungu menari serasi dengan penari pria berbaju hitam yang membuka pertunjukan.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Unsur jaipongan terasa kuat, terutama saat penggunaan kipas bambu (hihid) di akhir tarian.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Prayoga mengaku telah berlatih bersama tim selama tiga bulan untuk berbagai pementasan, termasuk WJF 2025.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Pencipta Tari Maranggi, Mpap Gondo, menyebut tarian ini diminati banyak pihak sejak 2015 dan kerap dipentaskan di berbagai acara, meski pengenalan ke luar Jabar masih sebatas pertunjukan.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
West Java Festival 2025 didukung oleh Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah sponsor lain yang turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Tolak Angin.
Tari Maranggi dari Sanggar Purwakarta Istimewa memeriahkan West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Bandung, Sabtu (8/11).
Pertunjukan dibalut drama musikal yang menampilkan pedagang sate maranggi mengajarkan gerakan tari kepada penari pria dan wanita.
Ornamen panggung menghadirkan pikulan sate lengkap dengan pembakaran yang mengepul.
Peran tukang sate dimainkan Prayoga Andrianto Putra, yang turut mengarahkan koreografi hingga para penari tampil kompak.
Penari perempuan berkebaya ungu menari serasi dengan penari pria berbaju hitam yang membuka pertunjukan.
Unsur jaipongan terasa kuat, terutama saat penggunaan kipas bambu (hihid) di akhir tarian.
Prayoga mengaku telah berlatih bersama tim selama tiga bulan untuk berbagai pementasan, termasuk WJF 2025.
Pencipta Tari Maranggi, Mpap Gondo, menyebut tarian ini diminati banyak pihak sejak 2015 dan kerap dipentaskan di berbagai acara, meski pengenalan ke luar Jabar masih sebatas pertunjukan.
West Java Festival 2025 didukung oleh Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah sponsor lain yang turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Tolak Angin.