Seni dan Harapan Berpadu di Pameran Brushstrokes of Hope Jakarta

Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025). Pameran Brushstrokes of Hope ini menjadi wadah bagi seni untuk menyuarakan harapan, keberanian, serta solidaritas bagi penyintas kanker payudara dan komunitas di sekitarnya. Gerakan ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap sesama melalui kekuatan kreativitas dan kolaborasi.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Pengunjung berfoto dengan karya dalam pameran Brushstrokes of Hope. Sejak 22 September 2025, Brushstrokes of Hope menampilkan rangkaian karya lukisan, patung, hingga mixed media dari seniman perempuan, talenta muda, dan para penyintas kanker payudara. Ada 12 nama yang terlibat, di antaranya Lala Bohang, Ruth Marbun, Naela Ali, hingga Yessiow.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Pengunjung mengamati karya yang dipamerkan. Setiap karya memvisualisasikan perjalanan emosional tentang ketakutan, kehilangan, dan penemuan kembali kekuatan diri.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Pengunjung berfoto dengan karya dalam pameran Brushstrokes of Hope. Kolaborasi ini juga menghadirkan peran penting Lovepink, organisasi nirlaba yang sejak 2012 berfokus pada edukasi dan deteksi dini kanker payudara.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Dengan dukungan terhadap lebih dari 17 ribu penyintas, Lovepink menargetkan penurunan kasus stadium lanjut pada tahun 2030. Melalui pameran ini, mereka menghadirkan medium baru untuk menyebarkan informasi dan menginspirasi keberanian bagi perempuan di seluruh Indonesia.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Selain pameran, Brushstrokes of Hope juga menghadirkan program interaktif seperti Community Healing Wall, sesi diskusi Voices of Strength, hingga kegiatan Pink Screening atau deteksi dini dengan Pink Van dari Lovepink. Program ini memudahkan masyarakat mendapatkan akses pemeriksaan USG payudara secara gratis.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Melalui Brushstrokes of Hope, seni menjadi medium penyembuhan dan solidaritas. Bukan sekadar pameran visual, tetapi ajakan untuk berbagi kekuatan dan berjalan bersama dalam perjalanan panjang menuju pemulihan. Sebuah ruang dimana setiap goresan warna menjadi simbol keberanian dan kehidupan baru bagi banyak perempuan.
Pengunjung berfoto dengan karya yang dipamerkan di Astha District 8, Jakarta, Sabtu (4/10/2025). Pameran Brushstrokes of Hope ini menjadi wadah bagi seni untuk menyuarakan harapan, keberanian, serta solidaritas bagi penyintas kanker payudara dan komunitas di sekitarnya. Gerakan ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap sesama melalui kekuatan kreativitas dan kolaborasi.
Pengunjung berfoto dengan karya dalam pameran Brushstrokes of Hope. Sejak 22 September 2025, Brushstrokes of Hope menampilkan rangkaian karya lukisan, patung, hingga mixed media dari seniman perempuan, talenta muda, dan para penyintas kanker payudara. Ada 12 nama yang terlibat, di antaranya Lala Bohang, Ruth Marbun, Naela Ali, hingga Yessiow.
Pengunjung mengamati karya yang dipamerkan. Setiap karya memvisualisasikan perjalanan emosional tentang ketakutan, kehilangan, dan penemuan kembali kekuatan diri.
Pengunjung berfoto dengan karya dalam pameran Brushstrokes of Hope. Kolaborasi ini juga menghadirkan peran penting Lovepink, organisasi nirlaba yang sejak 2012 berfokus pada edukasi dan deteksi dini kanker payudara.
Dengan dukungan terhadap lebih dari 17 ribu penyintas, Lovepink menargetkan penurunan kasus stadium lanjut pada tahun 2030. Melalui pameran ini, mereka menghadirkan medium baru untuk menyebarkan informasi dan menginspirasi keberanian bagi perempuan di seluruh Indonesia.
Selain pameran, Brushstrokes of Hope juga menghadirkan program interaktif seperti Community Healing Wall, sesi diskusi Voices of Strength, hingga kegiatan Pink Screening atau deteksi dini dengan Pink Van dari Lovepink. Program ini memudahkan masyarakat mendapatkan akses pemeriksaan USG payudara secara gratis.
Melalui Brushstrokes of Hope, seni menjadi medium penyembuhan dan solidaritas. Bukan sekadar pameran visual, tetapi ajakan untuk berbagi kekuatan dan berjalan bersama dalam perjalanan panjang menuju pemulihan. Sebuah ruang dimana setiap goresan warna menjadi simbol keberanian dan kehidupan baru bagi banyak perempuan.