Lihat Lagi Aksi Andrea Hirata di Sesi Sharing Menulis Kreatif

Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Pada Rabu malam (25/6/2025), Andrea Hirata mengisi acara sharing kepenulisan kreatif bersama teman-teman redaksi detikcom bookclub. 
Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Perjalanan panjang menulis novel Laskar Pelangi sekitar 20 tahun yang lalu, jadi momen berharga bagi penulis asal Belitong Timur. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Di depan awak redaksi, ia memboyong novel-novel sebagai referensi bahan ajarnya. Dimulai dari novel The Handmaid Tale karya Margaret Atwood, novelis Sri Lanka Shehan Karuntilaka The Seven Moons of Maali Almeida hingga buku Bonnie Garmus Lesson in Chemistry. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Andrea Hirata menceritakan betapa pentingnya menulis deskripsi cerita di bab pertama sebuah karya fiksi. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Ia juga bilang pembangunan karakter jadi elemen terpenting berikutnya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Pria yang akrab disapa Pak Cik itu juga sempat menceritakan apa itu gagasan atau ide dalam sebuah cerita. Ia kasih contoh, akan kegelisahan seorang anak kampung yang ingin belajar ke luar negeri. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Sesi sharing menulis kreatif diakhiri dengan tanda tangan buku, salah satu awak redaksi detikTravel Syanti dan Bona ikut mengantre untuk minta tanda tangan pribadinya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Puluhan awak redaksi detikcom dan Transmedia hadir dan antusias meminta tanda tangannya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Andrea Hirata juga sempat nge-spill pada redaksi detikcom, ada dua naskah yang sudah ada di penerbit tapi belum ikhlas buat diterbitkannya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Penulis Andrea Hirata saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu malam (25/6/2025).
Di ending, Pak Cik Andrea Hirata berfoto bersama dengan detikcom bookclub. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Pada Rabu malam (25/6/2025), Andrea Hirata mengisi acara sharing kepenulisan kreatif bersama teman-teman redaksi detikcom bookclub. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Perjalanan panjang menulis novel Laskar Pelangi sekitar 20 tahun yang lalu, jadi momen berharga bagi penulis asal Belitong Timur. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Di depan awak redaksi, ia memboyong novel-novel sebagai referensi bahan ajarnya. Dimulai dari novel The Handmaid Tale karya Margaret Atwood, novelis Sri Lanka Shehan Karuntilaka The Seven Moons of Maali Almeida hingga buku Bonnie Garmus Lesson in Chemistry. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Andrea Hirata menceritakan betapa pentingnya menulis deskripsi cerita di bab pertama sebuah karya fiksi. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Ia juga bilang pembangunan karakter jadi elemen terpenting berikutnya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Pria yang akrab disapa Pak Cik itu juga sempat menceritakan apa itu gagasan atau ide dalam sebuah cerita. Ia kasih contoh, akan kegelisahan seorang anak kampung yang ingin belajar ke luar negeri. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Sesi sharing menulis kreatif diakhiri dengan tanda tangan buku, salah satu awak redaksi detikTravel Syanti dan Bona ikut mengantre untuk minta tanda tangan pribadinya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Puluhan awak redaksi detikcom dan Transmedia hadir dan antusias meminta tanda tangannya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Andrea Hirata juga sempat nge-spill pada redaksi detikcom, ada dua naskah yang sudah ada di penerbit tapi belum ikhlas buat diterbitkannya. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Di ending, Pak Cik Andrea Hirata berfoto bersama dengan detikcom bookclub. Foto: Andhika Prasetia/ detikcom