Drama Lawas Dag Dig Dug Kembali Dipentaskan

Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Onkar Sadawira (tengah), dan Niniek L Karim (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Pertunjukan teater karya Putu Wijaya yang dipentaskan pertama kali pada 1977 itu merupakan sebuah drama yang tak lekang oleh waktu, memotret kegelisahan manusia dalam menghadapi absurditas kehidupan. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.

Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Niniek L Karim (tengah), dan Reza Rahadian (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). 

Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Onkar Sadawira (tengah), dan Niniek L Karim (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Pertunjukan teater karya Putu Wijaya yang dipentaskan pertama kali pada 1977 itu merupakan sebuah drama yang tak lekang oleh waktu, memotret kegelisahan manusia dalam menghadapi absurditas kehidupan. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.

Pertunjukan teater karya Putu Wijaya yang dipentaskan pertama kali pada 1977 itu merupakan sebuah drama yang tak lekang oleh waktu.

Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Onkar Sadawira (tengah), dan Niniek L Karim (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Pertunjukan teater karya Putu Wijaya yang dipentaskan pertama kali pada 1977 itu merupakan sebuah drama yang tak lekang oleh waktu, memotret kegelisahan manusia dalam menghadapi absurditas kehidupan. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.

Pertunjukkan ini memotret kegelisahan manusia dalam menghadapi absurditas kehidupan. 

Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Onkar Sadawira (tengah), dan Niniek L Karim (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Pertunjukan teater karya Putu Wijaya yang dipentaskan pertama kali pada 1977 itu merupakan sebuah drama yang tak lekang oleh waktu, memotret kegelisahan manusia dalam menghadapi absurditas kehidupan. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.

Lakon yang disajikan oleh Teater Populer bersama AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation serta disutradarai Slamet Rahardjo ini merupakan cerminan dari kegelisahan dan harapan mengenai suatu masalah yang dikemas dalam narasi sebab-akibat jelas.

Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Niniek L Karim (tengah), dan Reza Rahadian (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). 
Pertunjukan teater karya Putu Wijaya yang dipentaskan pertama kali pada 1977 itu merupakan sebuah drama yang tak lekang oleh waktu.
Pertunjukkan ini memotret kegelisahan manusia dalam menghadapi absurditas kehidupan. 
Lakon yang disajikan oleh Teater Populer bersama AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation serta disutradarai Slamet Rahardjo ini merupakan cerminan dari kegelisahan dan harapan mengenai suatu masalah yang dikemas dalam narasi sebab-akibat jelas.