Ngobrol Bareng Penulis A Diary of Genocide

Penulis A Diary of Genocide, Atef Abu Saif asal Palestina saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (24/10/2024).
Penulis A Diary of Genocide menyambangi kantor detikcom dalam rangka mempromosikan buku memoar terbarunya pada Kamis (24/10/2024).
Penulis A Diary of Genocide, Atef Abu Saif asal Palestina saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (24/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Atef Abu Saif cerita tentang proses penulisan bukunya yang mencatat pengalaman berada di Gaza mulai 7 Oktober sampai 30 Desember 2024.
Penulis A Diary of Genocide, Atef Abu Saif asal Palestina saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (24/10/2024).
Saat itu, pria yang menjadi Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina harus menyambangi Gaza bersama putranya Yasser (15 tahun) untuk Hari Warisan Nasional.
Penulis A Diary of Genocide, Atef Abu Saif asal Palestina saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (24/10/2024).
Berbagai momen menegangkan dari peristiwa genosida sampai pendudukan Israel di berbagai sudut kota Gaza diceritakan dalam A Diary of Genocide.
Penulis A Diary of Genocide, Atef Abu Saif asal Palestina saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (24/10/2024).
Lewat bukunya, Atef ingin menyampaikan pesan agar masyarakat dunia lebih peduli lagi dengan masalah yang terjadi di Gaza.
Penulis A Diary of Genocide, Atef Abu Saif asal Palestina saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (24/10/2024).
"Ini bukan perang tapi pembantaian massal," kata Atef Abu Saif saat di kantor detikcom.
Penulis A Diary of Genocide menyambangi kantor detikcom dalam rangka mempromosikan buku memoar terbarunya pada Kamis (24/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Atef Abu Saif cerita tentang proses penulisan bukunya yang mencatat pengalaman berada di Gaza mulai 7 Oktober sampai 30 Desember 2024.
Saat itu, pria yang menjadi Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina harus menyambangi Gaza bersama putranya Yasser (15 tahun) untuk Hari Warisan Nasional.
Berbagai momen menegangkan dari peristiwa genosida sampai pendudukan Israel di berbagai sudut kota Gaza diceritakan dalam A Diary of Genocide.
Lewat bukunya, Atef ingin menyampaikan pesan agar masyarakat dunia lebih peduli lagi dengan masalah yang terjadi di Gaza.
Ini bukan perang tapi pembantaian massal, kata Atef Abu Saif saat di kantor detikcom.