Berdasarkan pantauan warga, api mulai membesar sejak pukul 03.45 Wita. Lalu kobaran terus merembet ke bangunan di sekitarnya.
Menurut Kepala Sub Bagian Umum Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Nunukan, Ibnu Abas, menjelaskan jarak antara Mako Damkar dan lokasi kejadian sebenarnya dekat. Namun, saat tiba di lokasi, petugas terpaksa menunggu karena aliran listrik belum padam.
Mayoritas bangunan yang terbakar terbuat dari kayu, sehingga api cepat menjalar. Kondisi itu diperparah dengan angin kencang yang membuat api semakin merembet dengan cepat.
Proses pemadaman berlangsung selama tiga jam lebih hingga api padam. Kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan untuk memastikan api benar-benar padam.
Video yang beredar di media sosial memicu spekulasi liar di tengah masyarakat, terkait penyebab kebakaran hebat yang melanda rumah dan toko tersebut.
Video tersebut menunjukkan dua ban bekas di kolong rumah warga dengan narasi dugaan aksi sabotase.