Potret Jojo, Orang Utan yang Merdeka Setelah Terkurung 20 Tahun

Jojo ditemukan pada 2009 saat berusia sekitar 10 tahun. Kondisinya mengenaskan, yakni dirantai pada sebuah tiang di halaman belakang rumah warga, dengan panjang rantai tak lebih dari 30 cm. Foto: dok YIARI Ketapang
Selain itu, tim medis menemukan bahwa Jojo menderita kelainan tulang akibat kekurangan gizi dan sinar matahari selama bertahun-tahun. Kakinya bengkok, menderita pneumonia kronis, hingga infeksi saluran pernapasan yang cukup parah. Foto: dok YIARI Ketapang
Kondisi tersebut membuatnya tidak bisa langsung dilepasliarkan ke alam. Dia masih harus ‘dikurung’ dalam rangka perawatan bertahun-tahun hingga ia pulih.
Foto: dok YIARI Ketapang
Kini Jojo telah dilepasliarkan ke hutan buatan di Desa Sungai Awan Kiri, Muara Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat. Ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Orangutan Internasional yang diperingati setiap 19 Agustus. Foto: dok YIARI Ketapang
Momen ini juga spesial karena juga berbarengan dengan HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Jojo juga merdeka karena bisa kembali memanjat pohon, meskipun terlihat belum lincah. Foto: dok YIARI Ketapang