Perjalanan menuju Danau Nyadeng penuh tantangan. Dari Tanjung Redeb, ibu kota Berau, wisatawan harus menempuh perjalanan darat selama 4-5 jam dengan kendaraan roda empat, melintasi jalanan yang sebagian masih alami.
Panorama Karst Sangkulirang Mangkalihat.
Setelah sampai di Merabu, naik perahu ketinting menyusuri Sungai Lesan selama 20-30 menit. Pemandangan hutan dan satwa liar seperti burung dan kera bikin perjalanan ini seru.
Gapura tradisional Desa Merabu. Dari dermaga, petualangan berlanjut dengan berjalan kaki sekitar 20 menit, menempuh 1,2 kilometer melalui hutan dan jalur yang telah dirapikan.
Sesampainya di Danau Nyadeng, mata langsung dimanjakan oleh air jernih berwarna hijau toska yang berasal dari celah batuan karst. Warna airnya bisa berubah-ubah tergantung sinar matahari, seperti lukisan alam. Ini yang bikin danau tersebut istimewa.
Seorang pengunjung berpose di Danau Nyadeng. Danau ini menawarkan segudang aktivitas untuk jiwa petualang. Berenang di air sejuk dan jernih jadi pilihan utama, dengan pelampung tersedia untuk yang tidak mahir berenang.
Ada area berkemah dengan fasilitas seperti toilet, gazebo, dan pondok kayu. Bermalam di sini, ditemani suara alam akan menjadi pengalaman yang beda.
Bagi yang suka tantangan fisik, mendaki Puncak Ketepu adalah keharusan. Hanya satu jam dari danau, puncak karst setinggi 400 meter ini memberikan pemandangan gugusan karst yang luar biasa.