Potret Telinga Panjang Simbol Kecantikan dalam Tradisi Dayak

Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Sebuah ukiran kayu berbentuk burung enggang tampak kokoh di halaman Kantor Desa Tengkapak. Desa yang berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Selor ini didominasi masyarakat suku Dayak.
Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Ornamen kayu dengan ukiran khas Dayak menghiasi lumbung padi milik warga.
Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Iyun Anye dengan telinga panjang. Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Iyun Anye memperlihatkan tatonya. Selain telinga panjang, Iyun memiliki tato di kedua pergelangan tangannya, yang dalam bahasa Umaq Kulit disebut bettik.
Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Sayangnya, tidak ada yang mengetahui makna tato yang dimiliki Iyun, karena Iyun tidak pernah menceritakan sejarah hidupnya secara mendalam.
Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Untuk melestarikan identitas Dayak, warga membuat hiasan kepala bernama blaang dari kawat.
Sebuah ukiran kayu berbentuk burung enggang tampak kokoh di halaman Kantor Desa Tengkapak. Desa yang berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Selor ini didominasi masyarakat suku Dayak.
Ornamen kayu dengan ukiran khas Dayak menghiasi lumbung padi milik warga.
Iyun Anye dengan telinga panjang. Tradisi telinga panjang, yang dahulu menjadi kebanggaan dan simbol kecantikan suku Dayak, kini terancam punah. Di tengah modernisasi dan perubahan persepsi sosial, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Iyun Anye memperlihatkan tatonya. Selain telinga panjang, Iyun memiliki tato di kedua pergelangan tangannya, yang dalam bahasa Umaq Kulit disebut bettik.
Sayangnya, tidak ada yang mengetahui makna tato yang dimiliki Iyun, karena Iyun tidak pernah menceritakan sejarah hidupnya secara mendalam.
Untuk melestarikan identitas Dayak, warga membuat hiasan kepala bernama blaang dari kawat.