Potret Jalan di Krayan yang Penuh Rintangan dan Menguji Kesabaran

Di tengah hutan belantara Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Bripka Hengki menjalani tugasnya dengan penuh dedikasi. Wilayah tersebut kerap disebut ‘Nusa Kambangan 2’ karena keterisolirannya.
Bripka Henki (tengah) bersama rekannya yang terjebak di jalan berlumpur. Hengki bertugas membina 8-10 desa di wilayah Krayan Timur, termasuk Desa Sinarbaru. Jarak antardesa, seperti dari Krayan Induk ke Krayan Timur hanya 4-5 kilometer. Namun medan ekstrem membuat perjalanan terasa seperti petualangan tanpa akhir.
Di tengah hutan belantara Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Bripka Hengki menjalani tugasnya dengan penuh dedikasi. Wilayah tersebut kerap disebut ‘Nusa Kambangan 2’ karena keterisolirannya.
Hengki bersama rekanya membantu evakuasi motor trail. Medan berat tak jarang membuat Hengki dan tim  juga terjebak.
Wilayah Krayan, Nunukan dikelilingi hutan lebat dan jauh dari kata layak untuk diakses. Jalannya rusak, longsor, dan berlumpur.
Mobil terjebak di jalan berlumpur dan harus ditarik. Hengki mulai berdinas di Krayan Selatan pada 2011. Saat itu, akses jalan belum ada. Ia pernah berjalan kaki selama 14 jam dari Krayan Induk ke Krayan Selatan, membawa beras dan perlengkapan masak.
Di tengah hutan belantara Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Bripka Hengki menjalani tugasnya dengan penuh dedikasi. Wilayah tersebut kerap disebut ‘Nusa Kambangan 2’ karena keterisolirannya.
Pemotor menerobos kedalaman sungai.
Jalan nasional penghubung Ba Liku di Krayan Tengah dengan Long Umung di Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, kembali longsor. Warga tiga desa yakni Ba Liku, Long Rian, dan Pa Yalau gotong royong membuat rel sepanjang 63 meter agar jalan bisa dilewati motor. Sayangnya, baru dua hari selesai, longsor susulan menimbun rel sepanjang 6 meter.
Jalan di Krayan yang tertimbun longsor lagi. Warga gotong royong membuat jalan motor dengan kayu/Foto: Istimewa
Bripka Henki (tengah) bersama rekannya yang terjebak di jalan berlumpur. Hengki bertugas membina 8-10 desa di wilayah Krayan Timur, termasuk Desa Sinarbaru. Jarak antardesa, seperti dari Krayan Induk ke Krayan Timur hanya 4-5 kilometer. Namun medan ekstrem membuat perjalanan terasa seperti petualangan tanpa akhir.
Hengki bersama rekanya membantu evakuasi motor trail. Medan berat tak jarang membuat Hengki dan tim  juga terjebak.
Mobil terjebak di jalan berlumpur dan harus ditarik. Hengki mulai berdinas di Krayan Selatan pada 2011. Saat itu, akses jalan belum ada. Ia pernah berjalan kaki selama 14 jam dari Krayan Induk ke Krayan Selatan, membawa beras dan perlengkapan masak.
Pemotor menerobos kedalaman sungai.
Jalan di Krayan yang tertimbun longsor lagi. Warga gotong royong membuat jalan motor dengan kayu/Foto: Istimewa