.webp)
Pendakwah asal Kediri, Gus Elham Yahya Al-Maliki, belakangan menjadi sorotan karena mencium anak-anak perempuan di atas panggung saat pengajian. Aksinya tersebut direkam dan videonya menyebar di media sosial, memancing amarah warganet. Gus Elham pun meminta maaf atas kegaduhan tersebut.
Dilansir detikJatim, awalnya kejadian Gus Elham mencium anak perempuan ini diposting oleh akun @ridzqisucci milik Suci Ridzqi. Tampak Gus Elham berada di atas panggung dan meminta izin mencium seorang anak kecil di hadapan para jemaah. Tim detikJatim telah mendapat izin Suci untuk mengutip postingannya.
"Kamu boleh dicium sekali lagi nggak?" tanya Gus Elham pada seorang anak perempuan di sampingnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boleh," jawab anak itu polos.
"Tapi dicium Gus El senang nggak?" tanya Gus Elham lagi.
"Seneng toh, wong gus'e (senang dong, orang gusnya)," jawab anak tersebut, disambut tawa jemaah.
Suci mengecam perilaku Gus Elham tersebut dan menilai tindakannya termasuk bentuk pedofilia. Ia juga menyayangkan karena orang-orang dalam situasi tersebut tidak ada yang menegur atau merasa risih.
"Belakangan kita dikagetkan dengan beredarnya video-video dari (lagi-lagi) seorang gus yang gemar memeluk dan menciumi anak-anak perempuan di bawah umur. Tindakan yang dilakukan tentu sudah masuk pelecehan seksual, child grooming dan pedofilia," tulisnya.
"Aktivitas itu dipertontonkan di depan banyak orang namun anehnya tidak ada yang risih dan menegur sama sekali. Justru orang-orang malah bersorak sorai seakan terhibur dengan apa yang dilakukan oleh sang gus terhadap anak-anak itu," imbuhnya.
Pengguna lainnya, Hasan, juga menyuarakan protes dengan membuat template Instagram story berisi foto-foto ketika Gus Elham menciumi anak-anak perempuan. Bagian wajah anak-anak tersebut telah disensor. Template-nya telah diposting ulang oleh lebih dari 200 ribu warganet. Berikut isi postingan Hasan di akunnya @hasanbinilhamd.
 Template mengecam aksi Gus Elham mencium anak-anak Foto: Tangkapan layar |
"Kepada Bapak Menteri Agama, Bapak Ketua LPAI, Bapak Ketua KPAI, dan Bapak Ketua Komnas PA. Tolong selamatkan anak-anak kita, Pak. Ini adalah kumpulan dari beberapa foto seorang anak kiai (Gus) yang dikenal dengan nama Gus Elham (@ellhamyahya), sedang mencium dan dicium oleh seorang anak perempuan dan tampak jelas sedang merangkul anak tersebut dengan erat menggunakan tangannya," tulisnya dalam template yang dilihat Selasa (11/11/2025).
"Anak perempuan yang masih sekecil ini sudah dirusak dengan cara yang sebusuk ini. Tolong proses pelaku, Pak."
Hasan juga membuat unggahan khusus yang ditujukan kepada Gus Elham. Ia meminta agar Gus Elham menghentikan aksinya karena bisa merusak nalar berpikir anak-anak.
"Teruntuk gus @ellhamyahya. Dilihat dari cara gus mengkontenkan dan memposting hal ini, Jelas terlihat gus menganggap ini adalah hal yang biasa. Jadi mohon maaf, walaupun ada info yg menyebutkan anak ini adalah ponakan Gus. Tapi hal-hal seperti inilah yg bisa tertanam dan merusak cara berpikir seorang anak. Sehingga anak tidak punya kemampuan utk membedakan mana orang yang punya hak untuk dia cium dan mana yang tidak," tulisnya.
Tim detikJatim sempat berusaha meminta konfirmasi langsung dari Gus Elham, tetapi belum mendapat respons. Kemudian pada Selasa (11/11), Gus Elham buka suara melalui akun Instagram @fuadbakh. Dalam pernyataannya, Gus Elham mengakui kekhilafannya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kediri, 11 November 2025 jam 14.00 WIB. Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya Al-Maliki, saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi," ungkapnya dikutip Rabu (12/11/2025).
Gus Elham menjelaskan bahwa video viral tersebut merupakan kejadian lama. Ia memastikan bahwa video-video tersebut sudah dihapus dari seluruh media resmi. Ia juga menegaskan bahwa kejadian itu juga diketahui oleh orang tua anak-anak tersebut.
"Perlu saya sampaikan bahwa video yang beredar merupakan video lama dan telah kami hapus dari seluruh media resmi kami. Dan perlu saya sampaikan bahwa anak dalam video tersebut adalah mereka yang dalam pengawasan orang tuanya yang mengikuti rutinan pengajian saya," terangnya.
Ia pun berjanji untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan tersebut, serta menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih beretika.
"Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini menjadi pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang dan saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak sesuai dengan norma agama, etika dan budaya bangsa, serta menjunjung akhlakul karimah," katanya.
