Rokhyat (60) pelukis 'Tikus dalam Garuda' kini pamerkan lukisannya di Galeri Seni Eko Yes, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pria asal Kalimantan Selatan (Kalsel) itu sempat viral di media sosial pada Februari 2025, karena menurunkan lukisan yang sedang jadi perhatian warganet, berjudul 'Tikus dalam Garuda'.
Ramai komentar mengartikan makna lukisan tersebut tentang korupsi yang merajalela di Indonesia. Warganet menilai makna tikus adalah para koruptor, sedangkan garuda sebagai simbol negara Indonesia.
Lukisan tersebut akhirnya dipasang kembali setelah kurang lebih dua minggu diturunkan. Pagar dengan replika besi warna hitam mengitari lukisan tersebut.
Pameran saat itu tengah dilakukan di Badri Gallery, Kota Banjarmasin, pada 1 Januari-18 Maret 2025. Kini, lukisan kembali dipamerkan di Kota Palangka Raya. Sebagai pelukis, Rokhyat pun menyampaikan makna sesungguhnya dari lukisan tersebut.
"Sah-sah saja ketika orang punya pemaknaan lain dari suatu karya seni yang dilihatnya. Tetapi, makna sesungguhnya dari pelukisnya (Rokhyat) bukan seperti yang ditafsirkan netizen," ujar Rokhyat pada detikKalimantan, Selasa (11/11/2025).
Rokhyat menjelaskan makna yang sebenarnya menggambarkan seekor tikus dalam burung garuda, merupakan hasil pengalaman pribadinya semasa kecil hingga dewasa. Ia menegaskan tak ada kaitannya dengan kritik sosial.
"Lukisan itu merupakan hasil pengendapan pengalaman-pengalaman hidup saya sejak kecil. Pengalaman itu kemudian terwujud dalam bentuk itu (lukisan Tikus Garuda). Jadi saya sebenarnya tidak sedang mengkritik pemerintah," ucapnya.
Rokhyat tak menyangka bahwa lukisan berjudul 'Tikus Dalam Garuda' itu justru dimaknai netizen sebagai kritik pemerintah tentang persoalan korupsi. Namun, dari fenomena itu justru mengilhami Rokhyat untuk menghasilkan karya berikutnya, yang bakal berjudul 'Dalang Tikus'. Hal itu sebagai bentuk terima kasih pada netizen yang sudah antusias dan mengapresiasi karya lukisnya.
"Saya kan seorang pelukis, ya berterima kasihnya dalam bentuk lukisan. Itu bentuk terima kasih saya pada netizen karena sudah memberi perspektif baru soal tikus. Nah kemudian muncul pertanyaan, berarti ada dalangnya, tapi siapa dalangnya kan nggak tau, bisa jadi tikus itu juga," bebernya.
Selama di Palangka Raya, Rokhyat tak hanya menggelar pameran lukis. Ia juga menggelar kelas terapi di Kedai Itah, Bukit Tengkiling. Rokhyat juga berencana akan menggelar pameran ulang dengan tema berbeda di Galeri Seni Eko Yes, Jalan Dahlia. Beberapa lukisanya diantaranya berjudul 'Anting Nini', Semesta Dalam Diri' serta 'Anatomi Tanpa Tulang'.
Rokhyat memang dikenal sudah aktif melukis sejak masih di bangku kuliah, kurang lebih sejak tahun 1985. Ia kuliah Jurusan Grafis, Seni Murni di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), yang kini berganti jadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Simak Video "Video: SBY Pamerkan Lukisan Terbaru di ITB, Begini Wujudnya"
(aau/aau)