Di tengah pesona alam Kulon Progo, terdapat satu hidangan yang sayang untuk dilewatkan. Namanya adalah Sego atau Nasi Wiwit, yang disebut sarat akan kearifan lokal.
Dilihat detikJogja, sajian ini berupa nasi uduk, urap, telur, tempe, dan ikan gereh. Pengelola Dadap Sumilir yang berlokasi di Jalan Raya Kaligesing, Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo, Aji mengungkap Sego Wiwit dulunya disajikan sebagai bentuk syukur para petani sebelum acara panen raya.
"Nasi Wiwit itu sebagai rasa ucapan syukur para petani sebelum melaksanakan acara panen raya. Kita mengangkat itu untuk kembali lagi bernostalgia, dikarenakan untuk resto-resto di dekat sini belum mengangkat tema tersebut, maka kita memang fokuskan di menu tradisional tersebut," ucapnya ditemui di lokasi, Sabtu (6/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Sego Wiwit, hidangan lain yang diangkat Dadap Sumilir adalah Nasi Takir. Ini adalah hidangan tradisional Jawa yang disajikan dalam lipatan daun pisang yang disemat lidi, berisi nasi dan lauk pauk sederhana seperti telur, urap, atau sambal.
Makanan ini sering digunakan dalam ritual selamatan, syukuran, atau perayaan adat seperti 1 Muharram sebagai simbol rasa syukur, harapan, dan penataan hidup. Istilah Takir merupakan singkatan dari Nata dan Pikir, yang melambangkan penataan hidup yang lebih baik.
Aji menerangkan, Nasi Takir sengaja diangkat untuk memanggil kembali memori hidangan khas tempo dulu.
"Ya jadi Nasi Takir itu dulunya digunakan di upacara-upacara adat. Ini jadi inspirasi kami sehingga menghadirkan kembali menu ini untuk mereka yang ingin bernostalgia," ucapnya.
Aji menjelaskan satu porsi Nasi Takir disajikan dengan isian yang sederhana tapi kaya rasa, terdiri dari nasi uduk, kering tempe, bihun, tahu bacem, dan suwiran ayam. Aji menyebutkan bahwa salah satu tantangan dalam pembuatannya adalah nasi uduk.
"Kalau proses pembuatannya yang paling agak ribet itu sebenarnya di nasi uduknya. Jadi kita ingin menu ini benar-benar otentik dan bisa memuaskan orang-orang yang pulang ke kampung untuk bernostalgia dengan menu kita," ujarnya.
Penampakan Nasi Takir, sajian adat yang khas, di Dadap Sumilir Kulon Progo, Sabtu (6/12/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja |
Pengalaman kuliner tradisional ini disempurnakan dengan minuman rempah yang khas yaitu Wedang Jangkruk terdiri dari olahan jeruk, jahe, dan cengkeh. Di samping itu juga ada Bir Jawa, minuman rempah yang difermentasi dan disajikan dingin, memberikan sensasi soda tanpa menimbulkan efek samping.
Harapan Dadap Sumilir untuk menghadirkan nostalgia pun terbukti berhasil memikat pelanggan. Salah satunya dirasakan oleh Irma, pengunjung dari Kota Jogja.
"Taste-nya sih lebih ke gurih, ya Mas, ya. Mungkin otentiknya sini, ya," tutur Irma.
Hal senada disampaikan pengunjung lain, Etik, yang mengaku sengaja memesan sajian tradisional untuk membangkitkan memori masa kecilnya.
"Jadi ingat masa kecil. Dulu kan pernah, ya, waktu kecil gitu sempat dikasih namanya Sego Wiwit kayak gini. Nah, ini paling langka nih. Nyari yang kayak gini itu jarang banget. Nah, di sini tuh di-review itu banyak yang bilang kalau ini tuh memang enak, dan saat nyoba ternyata rasanya memang enak dan otentik," ujarnya.
Adapun harga menu makanan yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai Rp 12.000 untuk satu porsi Nasi Takir dan Sego Wiwit.
(apu/apu)













































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Mayat Pemerkosa Diseret Pakai Motor, Camat: Saya Lihat di Foto Dicabik Badannya