Potret Gauk Plengkung Gading Jogja yang Kini Jadi Penanda Buka Puasa

Gauk Plengkung Gading, Kraton, Kota Jogja, dibangun pada tahun 1930, bersamaan dengan pembangunan gauk yang berada di kawasan Pasar Beringharjo, Jogja. Foto: Dwi Agus/detikJogja

Penanggung Jawab Gauk Plengkung Gading, M Roichan saat ditemui pada Senin (18/3/2024) sore menuturkan fungsi gauk kala itu sebagai penanda adanya serangan dari musuh. Foto: Dwi Agus/detikJogja

Gauk yang berada di sisi atas bangunan Plengkung Gading ini kini dipakai untuk penanda buka puasa. Foto: Dwi Agus/detikJogja

Gauk Plengkung Gading sebagai penanda waktu berbuka puasa ini sudah berlangsung 5 tahun belakangan. Berawal dari inisiatif Takmir Masjid Nurul Islam dan seizin pihak Keraton Jogja. Foto: Dwi Agus/detikJogja

Gauk Plengkung Gading menyala selama 30 detik saat memasuki waktu buka puasa. Foto: Dwi Agus/detikJogja 

Dari tiga corong sirene Gauk, suara meraung bisa terdengar hingga radius sekitar tiga kilometer. Foto: Dwi Agus/detikJogja

Gauk Plengkung Gading, Kraton, Kota Jogja, dibangun pada tahun 1930, bersamaan dengan pembangunan gauk yang berada di kawasan Pasar Beringharjo, Jogja. Foto: Dwi Agus/detikJogja
Penanggung Jawab Gauk Plengkung Gading, M Roichan saat ditemui pada Senin (18/3/2024) sore menuturkan fungsi gauk kala itu sebagai penanda adanya serangan dari musuh. Foto: Dwi Agus/detikJogja
Gauk yang berada di sisi atas bangunan Plengkung Gading ini kini dipakai untuk penanda buka puasa. Foto: Dwi Agus/detikJogja
Gauk Plengkung Gading sebagai penanda waktu berbuka puasa ini sudah berlangsung 5 tahun belakangan. Berawal dari inisiatif Takmir Masjid Nurul Islam dan seizin pihak Keraton Jogja. Foto: Dwi Agus/detikJogja
Gauk Plengkung Gading menyala selama 30 detik saat memasuki waktu buka puasa. Foto: Dwi Agus/detikJogja 
Dari tiga corong sirene Gauk, suara meraung bisa terdengar hingga radius sekitar tiga kilometer. Foto: Dwi Agus/detikJogja