Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama kepolisian telah menyelesaikan persiapan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk pembatasan akses di Jembatan Kewek. Sesuai jadwal, rekayasa lalin di simpang Kleringan akan dimulai besok (10/12).
Kepala Dishub Kota Jogja, Agus Arif Nugroho, menjelaskan persiapan yang telah dilakukan seperti menata water barrier, penambahan rambu, hingga penyesuaian timer di traffic light.
"Tadi sudah selesai, mungkin besok tinggal crosscheck. Teman-teman provinsi tadi juga support. Teman-teman teknisi tadi udah kita siapkan, besok tinggal check and recheck," ujarnya saat dihubungi, Selasa (9/12/2025),
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita baru nyiapin tadi, ngeset-ngeset, lampunya disetting-setting, waktunya, dan lain sebagainya. Arahnya kita sesuaikan, kita putar ke kanan atau ke kiri biar mengarahkan sesuai dengan flow lalu lintas," sambungnya.
Diketahui, rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan besok adalah Jembatan Kleringan yang berada di sisi utara Jembatan Kewek, diubah menjadi dua jalur. Sehingga kendaraan dari timur maupun barat akan lewat jalan di sisi timur eks TKP Abu Bakar Ali untuk menuju Malioboro.
Hal ini dilakukan karena akses Jembatan Kewek dibatasi hanya untuk kendaraan roda dua dan kendaraan kecil lainnya. Namun untuk kendaraan besar seperti bus wisata sama sekali tidak boleh melintas simpang Kleringan ini.
Petugas saat melakukan pemasangan dimensi kendaraan di simpang Kridosono, Jogja, Selasa (9/12/2025). Foto: dok. Dishub Kota Jogja |
Dishub Kota Jogja pun memasang pembatas dimensi kendaraan dari simpang Kridosono menuju jalan Abu Bakar Ali.
"Kita atur bahwa kalau mau ke Malioboro, hanya ada dua jalan, yang pertama Mataram dan lewat jalan Abu Bakar Ali. Pasti ada perlambatan, tinggal menyesuaikan, pengguna jalan juga mematuhi signing-signing yang kita siapkan," paparnya.
"(Jembatan Kewek) Dilewati kendaraan yang sangat minimal. Kemungkinan motor, itu pun situasional sekali. Besok pagi, insyaallah, kita akan lakukan (rekayasa Lalin)," sambung Arif.
Terpisah, Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menjelaskan untuk mengurai kepadatan di Jembatan Kleringan, dari arah timur dan barat dipasangi traffic light.
"Di Jembatan Kleringan yang di sebelah utaranya (Kewek) itu, pas pertigaan kita pasang lampu, sehingga kendaraan yang dari arah barat, yang dari Mangkubumi, kemudian kendaraan yang dari arah timur, yang dari Kotabaru memang harus menunggu lampu itu," jelas Hasto saat ditemui di kompleks Kepatihan, hari ini.
Kata Hasto, penumpukan kendaraan kerap terjadi dari arah timur kleringan atau dari Kridosono. Selain pembatasan akses bagi kendaraan berdimensi besar, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk mengurangi kendaraan besar masuk ke Kota Jogja.
"Maka yang lewat Kotabaru dan lewat Kridosono kita kurangi volumenya. Nanti dari pemerintah provinsi akan mengalihkan sebagian bis dari Ring Road timur, itu masuk (terus) ke Ring Road," papar Hasto.
"Kemudian kalau mau ke Jogja lewat Jalan Magelang ya (terus) Jalan Magelang, kemudian nanti sampai ke Pingit ya, masuk ke Jogja. Jadi kita kurangi kepadatan yang masuk di sini, tetapi nguranginya ada di hulu ya, di pertigaan Ring Road di Jalan Solo ya," pungkasnya.
(apu/ahr)













































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Artis Porno Bonnie Blue Digerebek di Bali, Klaim Ngeseks Bareng Seribuan Pria
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana