Fakta-fakta Kantor Lurah di Gunungkidul Digeruduk Warga Buntut Dana Desa Bocor

Fakta-fakta Kantor Lurah di Gunungkidul Digeruduk Warga Buntut Dana Desa Bocor

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 09 Des 2025 07:00 WIB
Fakta-fakta Kantor Lurah di Gunungkidul Digeruduk Warga Buntut Dana Desa Bocor
Ratusan warga saat melakukan aksi damai di depan Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Jogja -

Sejumlah warga menggeruduk Kantor Kalurahan Ngunut di Playen, Gunungkidul. Warga meminta pihak kalurahan bertanggung jawab terkait masalah anggaran yang dinilai janggal.

Sebelum aksi penggerudukan ini, massa juga sempat menyegel Kantor Kalurahan Ngunut dengan spanduk protes. Berikut fakta-fakta terkait peristiwa tersebut.

Warga Pasang Spanduk Protes Masalah Anggaran

Pagar Kantor Kalurahan Ngunut dipenuhi dengan spanduk protes sejak Jumat (5/12) malam. Warga memasang spanduk protes karena melihat adanya masalah anggaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi setiap anggaran-anggaran yang dikelola pemerintah Kalurahan itu kan setiap tahun kita selalu kawal. Pasti selalu ada, hal-hal yang, program-program yang tidak terlaksana dan anggarannya tidak jelas," kata Wakil Ketua Karang Taruna Ngunut, Ahmad Fatoni kepada detikJogja, Sabtu (6/12/2025) malam.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut pihaknya telah melakukan penelusuran dan menemukan ada yang janggal.

"Nah, dalam hal ini lebih parah lagi, sampai kita cari datanya seperti rekening koran punya Kalurahan dan memang terjadi transaksi yang janggal. Anggaran juga tinggal Rp 57 ribu rupiah dengan program-program yang belum terlaksana masih banyak sekali," ujarnya.

Kantor Kalurahan Digeruduk Warga

Lalu, Senin (8/12) warga menggeruduk Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul. Warga berjumlah ratusan orang melakukan aksi damai di depan kantor kalurahan tersebut.

Massa datang dengan mengendarai motor dan mobil bak terbuka. Selanjutnya, mereka berkumpul di depan Kantor Kalurahan dan melakukan orasi.

Ratusan warga saat melakukan aksi damai di depan Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12/2025).Ratusan warga saat melakukan aksi damai di depan Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.

Aksi tersebut untuk meminta oknum perangkat yang diduga melakukan penyelewengan dana desa agar segera diproses hukum.

"Dan di aksi ini kami melanjutkan agar oknum itu dikawal ke depannya untuk proses hukum sampai dengan seadil-adilnya. Proses secara hukum semua pihak yang terlibat, siapapun itu," kata Fatoni kepada wartawan di Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12).

Lurah Akui Ada Kebocoran Dana Desa

Lurah Ngunut, Iswanto Hadi, buka suara soal masalah ini. Dia mengakui ada kebocoran dana desa yang diduga dilakukan salah satu pamongnya.

Menurutnya, saat ini penegak hukum telah bergerak dan sedang melakukan audit. Kebocoran dana disebut mencapai sekitar Rp 400-500 juta.

"Jadi memang ada (kebocoran dana desa), dan saya mengakuinya," katanya kepada wartawan di Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12/2025).

"Yang jelas di atas Rp 400 juta, tapi di bawah Rp 500 juta," ujarnya.

Oleh sebab itu, Iswanto menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke penegak hukum. Menurutnya, saat ini penegak hukum tengah melakukan audit terkait dana desa di Kalurahan Ngunut.

"Dan apapun yang akan menjadi keputusan dari aparat penegak hukum, inspektorat, polisi dan yang lain adalah hasil dari mereka melaksanakan audit di Kalurahan Ngunut," ucapnya.

Warga yang mencopoti spanduk di Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12/2025).Warga yang mencopoti spanduk di Kantor Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul, Senin (8/12/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Oknum Pamong Disorot

Iswanto mengatakan oknum pamong yang diduga penyebab kebocoran itu masih aktif. Namun hari ini yang bersangkutan tidak masuk kerja.

"Posisinya sekarang tidak masuk, tapi masih aktif. Yang bersangkutan juga sudah kerap ditegur tapi tidak diindahkan," katanya.

Selain itu, Iswanto mengungkapkan bahwa oknum pamong tersebut memang memiliki gaya hidup yang mewah.

"Jadi Danarto (Bendahara) di Kalurahan Ngunut ini kehidupannya memang sangat-sangat luar biasa dengan kemewahan," ujarnya.

Sedangkan tindak lanjut terhadap oknum pamong tersebut, Iswanto mengaku menunggu hasil penanganan kasus dari penegak hukum.

"Tindak lanjutnya ya nanti kita tunggu dari inspektorat, dari Kejaksaan dan yang lain-lain, ini nanti bisa menentukan bagaimana untuk audit di Kalurahan Ngunut," ucapnya.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads