Belum genap sepekan Andi Setiawan (33), korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan yang ke-133 meninggal pada Selasa (18/10/2022). Selang tiga hari kemudian, korban lainnya Reyvano Dwi Afriansyah (17), menyusul pagi tadi.
Sebelumnya, Andi meninggal dunia usai menjalani perawatan selama 16 hari di ruang ICU RSSA Malang. Dokter mengungkap penyebab meninggalnya Andi karena multiple trauma.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sekaligus Kepala Crisis Center Kanjuruhan dr Wiyanto Wijoyo menuturkan, ada 6 diagnosa yang menyebabkan Andi warga Kedungkandang, itu meninggal.
Pertama korban mengalami gagal napas tipe 2 on ventilator. Lalu, contusio pulmonum H-14 (memar pada paru). Selanjutnya, Moderate Ards PF Ratio 160, disusul kemudian Pneumonia (infeksi paru-paru), syok sepsis (infeksi luas) dan penurunan kesadaran GCS 3 x 1 DD Hipoxic Ensephalopaty dan DD Septic Ensephalopaty.
"Dalam bahasa umumnya korban ini mengalami infeksi pada paru-paru yang meluas," kata Wiyanto kepada wartawan di kantornya Jalan Panji, Kepanjen, Selasa (18/10/2022).
Kini total korban meninggal menjadi 134 orang. Tambahan satu korban meninggal ini juga mendapat perawatan di ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.
"Iya benar, ada yang meninggal pukul 06.45 WIB," ujar Humas RS dr Saiful Anwar, Donny Iryan Vebry Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022).
Reyvano menjalani perawatan intensif di ruang ICU sejak Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Kondisinya kritis dan terus memburuk. Sebelum meninggal, Reyvano mengalami sejumlah cedera parah.
Reyvano dirawat selama 18 hari di rumah sakit. Kabid Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung mengatakan, kondisi Reyvano kritis sejak awal masuk RS. Ia langsung dirawat di ICU dengan memakai ventilator. Wayan pun memaparkan sejumlah cedera yang dialami Reyvano.
Simak Video "Video: Piala Presiden Akan Diikuti 6 Tim, Ada Port FC-Oxford United"
(hil/fat)