Kasus arisan bodong kembali makan korban di Kota Malang. Para perempuan yang tergabung dalam komunitas penyanyi dangdut atau biduan menjadi korban. Mereka tertipu rekan sesama biduan.
Sejumlah perempuan yang mengaku sebagai korban telah mengadukan dugaan penipuan bermodus arisan bodong ini ke Polresta Malang Kota. Mereka mengadukan seorang biduan Bintang Pantura, Mentari Gusta Dewanty.
Berikut 7 faktanya:
1. Mentari Menghilang
Aduan ini dilayangkan usai Mentari Gusta Dewanty selaku pengelola arisan kabur dan menghilang sejak awal April 2023.
"Kami bersama enam orang sudah mengadukan perkara arisan ini ke Polresta, karena Mentari sebagai pengelola arisan tidak bertanggung jawab. Kami cari di rumahnya tidak ada, dihubungi juga tidak bisa," terang Fifin Arista, salah satu korban ditemui usai mengadu ke Polresta Malang Kota, Selasa (11/4/2023).
2. Mentari Pernah Ikut Ajang Pencarian Bakat di TV
Diketahui, Mentari merupakan salah satu peserta di ajang pencarian bakat yang digelar salah satu stasiun TV nasional.
Korban, lanjut Fifin mengaku percaya saja dengan Mentari yang merupakan teman sesama biduan. Apalagi Mentari pernah 'mejeng' di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut.
"Kebanyakan memang biduan korbannya, karena Mentari ini kan penyanyi juga. Kita kenalnya di sana, ditawari apakah mau ikut arisan. Dia kan mantan Bintang Pantura (audisi penyanyi dangdut di salah satu stasiun TV)," kata Fifin, salah satu korban ditemui usai mengadu ke Polresta Malang Kota, Selasa (11/4/2023).
3. Ada Ratusan Korban dengan Kerugian Miliaran
Fifin menyebut, sepengetahuannya, jumlah korban arisan bodong yang dikelola Mentari mencapai ratusan orang dengan total kerugian miliaran rupiah.
Ia mengungkapkan, setidaknya ada 100 lebih orang yang sudah mengaku menjadi korban arisan yang dikelola oleh Mentari. Jumlah tersebut diyakini akan bisa bertambah, karena pendataan masih terus berjalan.
"Sampai siang ini, terdata sudah 118 orang. Dengan jumlah kerugian Rp 4,4 miliar lebih. Jumlah ini bisa terus bertambah, karena masih banyak yang belum mengisi pendataan," ujar Fifin kepada detikJatim, Selasa (11/4/2023).
Jumlah kerugian dari ratusan orang yang menjadi korban itu pun bervariasi. Mulai dari Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 182 juta per orangnya.
Fifin sendiri sudah menyetorkan uang lebih dari Rp 30 juta untuk mengikuti arisan yang ditawarkan oleh Mentari. Ada beberapa jenis arisan yang diikuti, salah satunya arisan Lebaran dengan nominal Rp 100 ribu per hari.
Rumah orang tua Mentari digeruduk korban. Baca di halaman selanjutnya!
Lihat juga Video: Fakta Terkini Kasus QRIS 'Palsu' di Masjid-masjid Jakarta
(hil/fat)