40 Santri Diperiksa dalam Kasus Penggeroyokan di Ponpes An-Nur 1 Malang

40 Santri Diperiksa dalam Kasus Penggeroyokan di Ponpes An-Nur 1 Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Minggu, 15 Jan 2023 08:29 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Malang -

40 Santri Ponpes An-Nur 1, Bululawang, Kabupaten Malang, harus menjalani pemeriksaan polisi. Mereka diperiksa dalam kasus penggeroyokan terhadap santri berinisial MFA (16), asal Dau, Kabupaten Malang.

Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 40 santri yang diduga terkait dengan kasus penggeroyokan terhadap korban pada Kamis (15/12/2022).

"Hari ini, sudah 40 orang sudah selesai dimintai keterangan," ujar Wahyu saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (15/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wahyu, latar belakang penggeroyokan terjadi setelah korban dituduh mencuri uang milik salah satu santri. Di hari yang sama, dugaan penggeroyokan itu dialami korban di tiga lokasi yang berbeda.

"Motifnya korban dituduh mencuri, ada tiga titik berbeda yang diduga menjadi lokasi kejadian. Sehingga kemudian, 40 orang kita mintai keterangan terkait kasus ini," tutur Wahyu.

ADVERTISEMENT

Wahyu mengaku, usai pemeriksaan 40 orang tersebut. Pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka.

"Nanti kami akan gelar perkara sebelum menetapkan tersangka," akunya.

Seperti diberitakan, seorang santri di pondok pesantren (ponpes) di Bululawang, Kabupaten Malang menjadi bulan-bulan santri lainnya. Korban dikeroyok karena dituding mencuri uang milik santri lainnya.

Santri yang menjadi korban berinisial MFA (16) asal Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Insiden ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Bululawang.

Herdi Arliyanto, ayah korban menjelaskan insiden pengeroyokan anaknya terjadi pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 00.00 WIB hingga Jumat 04.00 WIB. Mulanya ada dua orang santri yang mengaku telah kehilangan uang-nya yang disimpan di loker.

"Nominalnya satu santri Rp 50 ribu dan satu santri Rp 100 ribu, jadi total Rp 150 ribu yang hilang. Kemudian ada seorang santri yang menyampaikan ke santri lain kalau melihat anak saya mencongkel loker," ujar Herdi kepada detikJatim, Sabtu (17/12/2022), lalu.

Kemudian pada saat korban tidur di Masjid pondok usai nonton bareng (fobar) film, sejumlah santri membangunkannya dan membawanya ke salah satu kamar tidur. Di dalam kamar tersebut sudah banyak anak yang menunggu.

"Di situ, ada kakak kelasnya berinisial F (17) dan N (18). Mereka menghakimi anak saya dan menuduh jika anak saya mencuri uang yang hilang itu. Lantaran tidak mau mengaku santri yang berkumpul di sana langsung menghajar anak saya," terang Herdi.




(mua/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads