Mengenal Sosok Fathir Pembuat Layangan Naga yang Mendunia

Kampung Tambak Lumpang di Sukomanunggal kini dikenal sebagai Kampung Layang-Layang berkat karya Arjuna Fathir Rizky atau Fathir Pelayang Surabaya.
Pria yang juga bekerja sebagai satpam itu memulai membuat layangan naga saat pandemi, sekadar mengisi waktu luang di teras rumah.
Namun setelah mengikuti beberapa lomba dan melihat karya lain, ia cepat menemukan ciri khasnya. Hanya tiga kali percobaan, Fathir sudah mampu membuat layangan naga yang kini menjadi identitasnya
Bagian paling rumit, kata Fathir, adalah badan naga yang panjangnya bisa belasan meter. Ia harus membuat pola, mencetak mal, melubangi kain dengan solder, lalu menempelkan potongan warna-warni untuk membentuk sisik.
Tanpa promosi berlebihan, Fathir hanya memposting karyanya di media sosial. Pesanan pun berdatangan, mulai dari berbagai kota di Indonesia hingga mancanegara.
Kampung Tambak Lumpang di Sukomanunggal kini dikenal sebagai Kampung Layang-Layang berkat karya Arjuna Fathir Rizky atau Fathir Pelayang Surabaya.
Pria yang juga bekerja sebagai satpam itu memulai membuat layangan naga saat pandemi, sekadar mengisi waktu luang di teras rumah.
Namun setelah mengikuti beberapa lomba dan melihat karya lain, ia cepat menemukan ciri khasnya. Hanya tiga kali percobaan, Fathir sudah mampu membuat layangan naga yang kini menjadi identitasnya
Bagian paling rumit, kata Fathir, adalah badan naga yang panjangnya bisa belasan meter. Ia harus membuat pola, mencetak mal, melubangi kain dengan solder, lalu menempelkan potongan warna-warni untuk membentuk sisik.
Tanpa promosi berlebihan, Fathir hanya memposting karyanya di media sosial. Pesanan pun berdatangan, mulai dari berbagai kota di Indonesia hingga mancanegara.