Caranya bukan sekadar menunggu proses alami, melainkan lewat kawin silang atau polinasi manual.
Di bawah cahaya malam yang temaram, pemilik Perkasa Farm Sholahudin tampak sibuk dengan tangannya.
Satu per satu bunga durian yang baru mekar, ia polinasi secara manual dengan serbuk sari dari varietas lain di lahan duriannya yang ada di Desa Brangsi, Kecamatan Laren.
Sholahudin tidak asal menyilangkan. Ia memilih varietas premium seperti Montong, Musang King, dan Duri Hitam. Dengan teknik ini, ia berharap lahir durian unggulan dengan ukuran besar, rasa legit, dan aroma khas yang semakin diburu pecinta durian saat musim panen nanti.
Menurutnya, tiap varietas punya karakter berbeda. Musang King dan Duri Hitam biasanya bisa dipanen setelah 110-120 hari sejak bunga mekar, sementara Montong dan Bawor butuh waktu lebih lama, sekitar 140-160 hari, karena ukuran buahnya yang lebih besar.
Tahun ini, Perkasa Farm menargetkan produksi dari 1.400 pohon durian. Dari jumlah itu, sudah ada 900 pohon yang berbunga, sementara sisanya masih bertahap dan diperkirakan akan berbunga penuh dalam empat bulan ke depan.
