Melihat Perternakan Burung Perkutut di Malang

Tingginya minat masyarakat terhadap burung perkutut utamanya untuk lomba, membuat burung ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hal ini membuat banyak orang memutuskan untuk bertenak burung perkutut.
Seperti yang dilakukan oleh Harijono warga Jalan Urahasura, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Dia telah menekuni dunia perternakan burung perkutut bangkok khusus lomba sejak tahun 2000.
Kini dia telah memiliki puluhan burung perkutut khusus lomba dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Burung-burung hasil perternakannya pun telah banyak dikenal dikalangan pecinta perkutut lomba.
Peria berusia 55 tahun itu menceritakan, awal dia merintis usahanya bermula dari rasa penasaran setelah mengetahui bahwa burung perkutut khusus lomba bisa terjual sampai ratusan juta untuk satu ekor.
Berawal dari menjalankan pekerjaan sebagai pemasaran di tempat kerja sebelumnya. Ia bertemu pelanggan yang kebetulan ternak burung perkutut. Dari sana, minatnya tumbuh.
Sejak saat itu, Harijono dengan tekun belajar kepada breeder burung perkutut kenalannya. Mulai dari tata cara membudiayakan hingga mengenal suara dan irama burung perkutut yang bagus dan merdu.
Harijono tidak memungkiri bahwa prosesnya bisa dibilang susah-susah gampang. Meski indukannya bagus, belum tentu anaknya nanti akan mendapatkan kualitas yang sama.
Kini perjuangan Harijono ternak burung perkutut telah berjalan dan telah membuahkan hasil.
Tingginya minat masyarakat terhadap burung perkutut utamanya untuk lomba, membuat burung ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hal ini membuat banyak orang memutuskan untuk bertenak burung perkutut.
Seperti yang dilakukan oleh Harijono warga Jalan Urahasura, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Dia telah menekuni dunia perternakan burung perkutut bangkok khusus lomba sejak tahun 2000.
Kini dia telah memiliki puluhan burung perkutut khusus lomba dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Burung-burung hasil perternakannya pun telah banyak dikenal dikalangan pecinta perkutut lomba.
Peria berusia 55 tahun itu menceritakan, awal dia merintis usahanya bermula dari rasa penasaran setelah mengetahui bahwa burung perkutut khusus lomba bisa terjual sampai ratusan juta untuk satu ekor.
Berawal dari menjalankan pekerjaan sebagai pemasaran di tempat kerja sebelumnya. Ia bertemu pelanggan yang kebetulan ternak burung perkutut. Dari sana, minatnya tumbuh.
Sejak saat itu, Harijono dengan tekun belajar kepada breeder burung perkutut kenalannya. Mulai dari tata cara membudiayakan hingga mengenal suara dan irama burung perkutut yang bagus dan merdu.
Harijono tidak memungkiri bahwa prosesnya bisa dibilang susah-susah gampang. Meski indukannya bagus, belum tentu anaknya nanti akan mendapatkan kualitas yang sama.
Kini perjuangan Harijono ternak burung perkutut telah berjalan dan telah membuahkan hasil.