Di tengah padatnya kawasan perkotaan Gresik, berdiri megah sebuah rumah berusia lebih dari seabad. Rumah itu dikenal dengan nama Rumah Gajah Mungkur, bangunan heritage yang menyimpan kisah perdagangan, tamu agung, hingga jejak perjuangan leluhur Jawa di masa lalu.
Rumah Gajah Mungkur ini terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-arem Nomor 38, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.
Rumah Gajah Mungkur dibangun oleh Hadji Djaelan bin Oemar pada tahun 1896. Dibangun selama 5 tahun, rumah tersebut baru ditempati oleh pemiliknya pada tahun 1901.
Rumah Gajah Mungkur terdiri dua bangunan. Salah satunya dibangun oleh Hadji Djaelan untuk rumah singgah para tamunya yang berkunjung. Untuk bangunan utama, terdiri dari dua lantai dan beberapa pos penjagaan yang saat itu digunakan untuk penjaga memantau jika ada kapal bersandar di pelabuhan.
Meski berusia 124 tahun, keaslian rumah tersebut masih terjaga hingga sekarang. Bahkan beberapa perabotan seperti pintu, kaca jendela, cermin, kursi, lemari kayu hingga jam yang berusia ratusan tahun masih terawat.
Jendelanya masih asli buatan Belanda yang masih ada tulisan Bovvy Dordt. Kaca-kaca jendela tersebut diukir dengan tangan.
Beberapa barang yang berada di rumah gajah Mungkur, banyak yang dibawa dari luar negeri. Saat itu, Hadji Djaelan memang telah melakukan perjalanan ke manca negara untuk melakukan perdagangan.