Sulap Bata Ringan Menjadi Bahan Bernilai Tinggi

Tomi Adi Winarko (38) warga Kota Batu berhasil membuktikan bata ringan bisa bertansformasi menjadi aneka dekorasi ruangan hingga lampu hias yang memukau.
Tomi yang merupakan lulusan seni desain dari Universitas Negeri Malang (UM) mulai merintis usahanya pada tahun 2011.
Diawali dari membuka galeri yang berada di ruangan berukuran 2 × 10 meter, ia mulai menciptakan berbagai karya menarik dengan bahan dasar bata ringan.
Karyanya sempat dianggap aneh karena bentuk dan visual tidak umum. Namun, seiring berjalannya waktu, produknya mulai diminati banyak orang, bahkan dia juga sampai mendapatkan pesanan dari luar negeri. Seperti Prancis, Portugal dan Belanda.



Karya seni dekorasi ruangan buatanya dibandrol mulai dari harga Rp 50 ribu-Rp 150 ribu untuk ukuran kecil sampai sedang.



Tomi Adi Winarko (38) warga Kota Batu berhasil membuktikan bata ringan bisa bertansformasi menjadi aneka dekorasi ruangan hingga lampu hias yang memukau.
Tomi yang merupakan lulusan seni desain dari Universitas Negeri Malang (UM) mulai merintis usahanya pada tahun 2011.
Diawali dari membuka galeri yang berada di ruangan berukuran 2 × 10 meter, ia mulai menciptakan berbagai karya menarik dengan bahan dasar bata ringan.
Karyanya sempat dianggap aneh karena bentuk dan visual tidak umum. Namun, seiring berjalannya waktu, produknya mulai diminati banyak orang, bahkan dia juga sampai mendapatkan pesanan dari luar negeri. Seperti Prancis, Portugal dan Belanda.
Karya seni dekorasi ruangan buatanya dibandrol mulai dari harga Rp 50 ribu-Rp 150 ribu untuk ukuran kecil sampai sedang.