Memandikan patung dengan kembang Macan Kerah ini menjadi simbol pembersihan batin setiap umat manusia.
Tradisi memandikan Patung Buddha tidur ini melibatkan 5 orang sekitar pukul 10.30 WIB. Uniknya, sebagian dari mereka umat muslim yang tinggal di sekitar Maha Vihara Mojopahit, Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto.
Mereka lebih dulu menyiapkan selang air dan 6 ember berisi air campur kembang.
Bunga sebagai wewangian ini biasa disebut Kembang Macan Kerah. Terdiri dari bunga mawar, melati dan kenanga. Lazimnya, kembang jenis ini untuk mencuci pusaka.
Petugas lantas menaburkan kembang ke Patung Buddha Tidur, lalu menyiramkan air kembang ke patung raksasa ini.
Tradisi penyucian patung ini wujud penghormatan kepada Sang Buddha. Selama pembersihan patung, pihaknya berdoa dalam hati sekaligus mengambil nilai-nilai positif ajaran Buddha.