Bulan Ramadan, suasana penuh berkah nampak terlihat di halaman kompleks makam Sunan Bonang yang selalu sibuk dengan aktivitas warga sekitar yang sibuk membuat kuliner bubur suro Sunan Bonang.
Bubur khas di jaman Sunan Bonang yang berwarna kuning emas ini ternyata tak hanya sekadar makanan biasa. Tetapi juga memiliki nilai makna dan sejarah bagi masyarakat Tuban.
Selepas waktu dhuhur selama bulan Ramadan, bisa dijumpai suasana meriah di halaman masjid makam Sunan Bonang yang selalu penuh oleh aktivitas warga yang tengah memasak Bubur Suro Sunan Bonang.
Mereka ada yang mempersiapkan tungku kayu bakar, merendam beras hingga persiapan berbagai bahan dan bumbu. Untuk proses hingga menjadi bubur yang punya nilai cita rasa tinggi itu berbagai rempah khas untuk bubur ini membuat daya tarik sendiri para pemburu takjil ini.
Dalam pembuatan bubur suro ini membutuhkan sekitar 12 kg beras, 5 kilogram tulang sapi, ditambah bumbu dapur dan rempah hingga santan dimasak dalam dua wajan besar. Dibutuhkan sekitar 2 jam untuk membuat bubur suro sunang Bonang ini dan akan berakhir saat akan adzan sholat ashar.