Julius Setiyawan (31), seorang pengerajin barongsai asal Desa Karangtanjung, Kecamatan Candi, berbagi cerita mengenai proses pembuatan dan kendala yang dihadapi dalam mempertahankan tradisi ini.
Meski pandemi sempat menghambat permintaan, sejak perayaan Imlek tahun lalu, pemesanan kembali ramai. Permintaan itu dari berbagai Kabupaten di Jawa Timur.
Tidak hanya banjir pesanan Barongsai. Perajin asal Sidoarjo ini juga menerima pembuatan Liong-Liong.
Pembuatan Kepala Naga melibatkan berbagai elemen, mulai dari kerangka kepala, dari rotan lengkap dengan bulu, hingga beberapa material seperti mata, jidat, hidung, dan bulu terpaksa harus diimpor dari luar negeri karena sulit ditemukan di Indonesia.
Dari segi harga, Kepala Naga lebih mahal antara Rp 8 juta hingga Rp 12 juta, sementara itu Barongsai antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta.