Musim Hujan Tiba, Petani Tembakau Ponorogo Terancam Merugi

Saat musim hujan tiba, petani tidak bisa mendapatkan daun yang berkualitas baik. Lantaran, lahannya terendam banjir.
Sumarto, salah satu petani harus memanen tembakau miliknya lebih dini. Meski harus rela merugi lantaran lahannya terendam banjir.
Seluruh tanaman tembakau milik Sumarto terlihat layu dan bisa dipastikan mati karena lahan sawahnya kini terendam air banjir.
Bahkan petani juga kesulitan menjemur daun tembakau karena hujan terus menerus. Nilai jual daun pun merosot tajam.
Biasanya rajang kualitas baik bisa dihargai mulai Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu, namun untuk tembakau yang terendam banjir hanya dihargai maksimal Rp 15 ribu, turun separuh harga.