Sesuai dengan namanya, Batik buatan warga Kota Batu ini memiliki motif beragam tanaman herbal. Seperti kunyit, jahe hingga kunir.
Dwi mulai membuat beragam batik dengan motif tanaman obat keluarga. Bahkan, dalam pembuatan batik tersebut memanfaatkan pewarna dari bahan alami.
Ciri khusus juga diberikan pada Batoga, yakni adanya motif batu dan apel. Ciri ini untuk menunjukkan bahwa Batoga merupakan batik yang berasal dari Kota Batu.
Ia mengaku sangat bersyukur, meski pemasaran hanya dia lakukan lewat pameran dan mulut ke mulut. Sampai saat ini sudah banyak orang yang mengenal Batoga buatannya.
Sementara untuk harga batik toga cukup beragam. Mulai dari Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah tergantung tingkat kesulitan dan bahan dasar yang digunakan.