Tumpeng-tumpeng Raksasa Menyambut Bulan Suci Ramadan di Sidoarjo

Ribuan warga Desa Sedengan Mijen, Kecamatan Krian, Sidoarj0 menggelar ritual ruwat desa. Acara ini digelar untuk menyambut bulan Ramadan. (Foto: Suparno/detikJatim)
Ruwat desa di gelar di balai desa setempat. Warga juga membuat tumpeng raksasa setinggi 12 meter itu terbuat dari tempe dan hasil bumi. (Foto: Suparno/detikJatim)
Tumpeng selanjutnya dibacakan doa sebagai bagian dari ritual. Setelah itu tumpeng lalu diperebutkan warga yang sebagian besar perajin tempe. (Foto: Suparno/detikJatim)
Untuk membuat tumpeng tempe raksasa ini, dibutuhkan 74 kuintal kedelai. Warga berharap ritual tumpeng tempe raksasa ini bisa jadi ikon Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Tumpeng tempe raksasa ini diakui terinspirasi dengan tumpeng buah durian di daerah lain. (Foto: Suparno/detikJatim)
Acara ruwat desa ini antusias diikuti warga. Bahkan sejak pagi, warga sudah berkerumun di balai desa setempat untuk berebut atau sekedar menonton acara. (Foto: Suparno/detikJatim)
Ribuan warga Desa Sedengan Mijen, Kecamatan Krian, Sidoarj0 menggelar ritual ruwat desa. Acara ini digelar untuk menyambut bulan Ramadan. (Foto: Suparno/detikJatim)
Ruwat desa di gelar di balai desa setempat. Warga juga membuat tumpeng raksasa setinggi 12 meter itu terbuat dari tempe dan hasil bumi. (Foto: Suparno/detikJatim)
Tumpeng selanjutnya dibacakan doa sebagai bagian dari ritual. Setelah itu tumpeng lalu diperebutkan warga yang sebagian besar perajin tempe. (Foto: Suparno/detikJatim)
Untuk membuat tumpeng tempe raksasa ini, dibutuhkan 74 kuintal kedelai. Warga berharap ritual tumpeng tempe raksasa ini bisa jadi ikon Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Tumpeng tempe raksasa ini diakui terinspirasi dengan tumpeng buah durian di daerah lain. (Foto: Suparno/detikJatim)
Acara ruwat desa ini antusias diikuti warga. Bahkan sejak pagi, warga sudah berkerumun di balai desa setempat untuk berebut atau sekedar menonton acara. (Foto: Suparno/detikJatim)