Pemerintah Kota Malang berhasil menjaga angka inflasi tetap stabil sepanjang 2025. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan, capaian ini tidak lepas dari langkah cepat dan terukur pemerintah daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Alhamdulillah inflasi di Kota Malang terkendali. Setiap hari Senin, Bapak Menteri Dalam Negeri selalu memantau laporan inflasi dari seluruh daerah, dan kita termasuk yang mendapat apresiasi," ujar Wahyu Hidayat.
Ia menambahkan, sebelum dirinya menjabat, angka inflasi sempat tinggi, namun berhasil ditekan melalui sejumlah intervensi yang dilakukan secara konsisten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wahyu, strategi pengendalian inflasi dilakukan dengan memantau harga dan stok bahan pokok di lapangan secara berkala. Pemerintah juga bekerja sama dengan Bulog dan TPID untuk memastikan pasokan tetap aman.
"Jika ada bahan pokok yang naik, kami langsung turun untuk intervensi agar harga segera terkendali," jelasnya.
Beberapa komoditas, lanjut Wahyu, memang kerap menjadi tantangan. Cabai, misalnya, sering mengalami fluktuasi harga karena tingginya permintaan dari masyarakat yang gemar kuliner pedas khas Malang.
"Cabai ini memang selalu berfluktuasi, kadang naik karena pasokan berkurang. Tapi kalau harganya terlalu tinggi, kita datangkan dari daerah lain yang lebih murah supaya bisa stabil kembali," katanya.
Selain cabai, komoditas lain seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan daging juga terus diawasi. Wahyu memastikan, pengendalian inflasi dilakukan tidak hanya menjelang hari besar, tetapi sepanjang tahun agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Situasi inflasi di Kota Malang saat ini aman dan terkendali. Kuncinya adalah koordinasi rutin dan intervensi cepat di lapangan," tegas Wahyu
(ihc/hil)











































