Jambu kristal yang dibudidayakan Takhyat (60) menjadi primadona. Sebab selain rasanya manis, pemasaran jambu asal Taiwan ini menembus supermarket di Mojokerto. Kebunnya pun juga jadi tujuan agrowisata.
Kebun jambu kristal Taiwan ini terletak di Dusun Gede, Desa Kedung Gede, Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Untuk menemukannya cukup mudah karena sudah terdaftar di Google Maps dengan nama Wisata Jambu Kristal Pak Yat.
Destinasi agrowisata ini berjarak sekitar 20 Km dari Kota Mojokerto dengan waktu tempuh sekitar 20 menit menggunakan mobil. Patokannya dari Jalan Raya Bangsal-Pacet, masuk ke gang di depan SMK Hayam Wuruk. Karena kebun ini di tengah permukiman penduduk.
Di kebun seluas 1.700 meter persegi ini, Takhyat mempunyai 120 pohon jambu kristal Taiwan. Ke depan, bapak dua anak ini akan menambah 50 pohon lagi untuk meningkatkan hasil panen. Disebut jambu kristal sebab tekstur buahnya yang renyah ketika dimakan.
"Bibitnya dari Taiwan, dibawa orang Taiwan yang bermitra dengan kami," kata Takhyat saat berbincang dengan detikJatim di kebun jambu miliknya, Jumat (13/1/2023).
Jambu kristal Taiwan yang dibudidayakan Takhyat memang berbeda dengan jambu lokal. Jambu ini mempunyai daging yang tebal dengan isinya sedikit. Selain itu, daging buahnya terasa manis sehingga menjadi primadona masyarakat.
Takhyat menjelaskan panen raya jambu kristal berlangsung 2 kali dalam setahun. Yaitu Januari-Maret dan Juli-September. Namun, di luar masa panen raya pohon jambu di kebunnya terus berbuah meski hanya sedikit.
Rata-rata setiap pohon menghasilkan 20-25 Kg jambu kristal per tahun. Dari 2 kali panen raya saja, Takhyat memetik hingga 2,6 ton jambu kristal. Ukuran buah yang dihasilkan beragam. Dari 2,5-4 ons per buah sampai 5-7 ons per buah.
Selama ini Takhyat tak pernah risau dengan pemasaran. Sebab manisnya jambu kristal membuat para reseler berbondong-bondong ke kebunnya. Tidak hanya itu, jambu dari Taiwan ini juga dijual ke supermarket di Kota Mojokerto.
"Kalau reseler saya kasih harga Rp 10 ribu per Kg. Penjualan ke supermarket saat ini hanya ke Carrefour di Jalan Benteng Pancasila, dihargai Rp 14 ribu per Kg," ungkapnya.
(abq/fat)